Pada zaman sekarang segala
hal berlangsung dan berjalan dengan cepat. Segala arus informasi, komunikasi dan transportasi berjalan
begitu cepatnya. Pada era sekarang yang terkenal dengan generasi elektronik
atau gadget segala hal yang ingin dicari atau diketahui dapat di akses begitu cepatnya.
Melalui tv misalnya segala bentuk informasi mudah didapatkan. Mau cari informasi tentang
politik,pendidikan,sosial, agama, ada semua tinggal setel. Kalau ingin mencari
info yang lebih spesifik lagi bisa gunakan internet melalui bantuan mbah google, semua info yang diminta
akan dikabulkan. Seakan sudah menuhankan mbah google sebagai salah satu solusi.
Tidak
dipungkiri hal ini memang memberi kemudahan. Beda dengan zaman sebelum orang mengenal internet dan tv paling hebat
informasi yang didapat hanya melalui surat kabar cetak, siaran radio, dan buku-buku usang.
Kemudahan di era sekarang memang berdampak pada cepatnya akses
informasi.
Lantas apakah kemudahan ini menyiptakan generasi anak yang mandiri di zaman
sekarang?
Menurut pendapat saya pribadi generasi sekarang khususnya anak-anak yang belum dewasa
menggunakan teknologi cenderung menyalahgunakan fasilitas yang diberikan. Anak
sekarang cenderung lebih malas dalam melalui proses berpikir. Segalanya ingin didapat dengan mudah, segalanya ingin instant.
Membuat mie instant saja juga butuh proses. Anak sekarang kebanyakan tidak mau ribet dan lebih memikirkan hasil. Prosesnya
tidak mau dilalui.
Sebagai contoh nyata saja
berdasarkan apa yang saya amati selama saya berkecimpung di dunia pendidikan. Anak-anak sd sekarang minta ampun minat bacanya sangat kurang sekali dibandingkan zaman saya yang belum mengenal
gadget minat baca pada era saya lebih baik jelas sekali soalnya sumber utama belajar
ya hanya dari buku. Beda dengan zaman sekarang seolah buku bukan prioritas lagi. Hal ini bisa saja disebabkan era gadget yang makin menjajah dan
merampok hati mereka. Mereka lebih senang menyelesaikan suatu soal dalam
pelajaran dengan bantuan si mbah google dibandingkan
menyari dari buku pelajarannya. Nah cara instan inilah
yang dipakai anak untuk menemukan solusi. Bukan berarti melarang,tapi lama kelamaan sikap
manja dan tidak adanya kemandirian nantinya akan terpupuk terus menerus hingga
pohon kemalasan tumbuh dengan subur.
Beda lho dengan anak yang berusaha menyari jawaban dengan kegiatan
membaca buku terlebih dahulu tanpa dengan sigapnya membuka internet yang
otomatis jawaban pasti tersedia. Anak yang mendapat iawaban lewat buku ini telah melalui proses berpikir yang
lebih dibanding anak yang dengan usaha jalan cepat melalui internet. Anak yang membaca harus memahami dulu apa isi
bacaan dari buku tersebut baru menemukan jawaban yang benar. Masih ada proses
dimana anak harus berpikir, beda dengan hasil menyari dari internet yang serta
merta informasi dicerna mentah begitu saja. Walaupun nanti
sama hasil yang diperoleh anak tersebut jawabannya sama. Kalau dilihat hasil yang didapat
sama,tapi proses mereka berbeda. Hal ini nanti akan memengaruhi kehidupan mereka
kelak di masa datang. Anak yang mau berproses lebih akan memiliki kemandirian
yang lebih kuat dibanding anak yang memilih jalan instant tanpa proses yang tidak sulit.
Saya memiliki pendapat bahwa kemudahan di zaman sekarang memang banyak sekali manfaatnya
tapi juga banyak hal kurang pas yang terjadi. Bagi saya kemudahan bukan solusi khususnya
untuk anak-anak sekarang mungkin sudah diberi kemudahan dalam mengakses informasi lewat
gadget yang canggih. Mau cari apa saja serba mudah. Terlebih anak sekolah ingin
tahu suatu informasi tinggal memencet tombol keypad pada layar hp dan dikabulkan oleh eyang google atau kalau mereka
lebih malas lagi tinggal diucapkan dengan google voice suara yang terdengar akan dideteksi oleh perangkat canggih ini. Cling abrakadabra
info yang diminta langsung terpampang dalam hitungan
detik. Kemudahan ini seakan berdampak pada
makin tingginya tingkat ketergantungan,kemalasan dan kemandirian dalam menyari suatu informasi. Mungkin
sudah tertanam kuat dalam hati kalimat “kalau ada yang mudah kenapa harus memersulit“. Yang jadi boomerang nanti ketika eyang google sudah tidak bisa membantu, bagaimana jadinya.
Sudah kadung ketergantungan,mau cari solusi darimana tanpa eyang google. Anak sekarang dididik dengan kemudahan dibandingkan orang dulu. Mungkin orang tua beranggapan jangan sampai anak
saya hidup sulit seperti orang tuanya. Hal itu wajar saja karena pasti orang
tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Tapi anggapan saya entah benar atau salah
anak yang dididik dengan kemudahan terus kelak di kemudian hari akan memiliki
karakter mudah menyerah jika mengalami hal sulit yang tidak bisa diatasi.
Saya bersyukur terlahir di era dimana masih bisa merasakan modernisasi ini segala akses cepat. Tapi memang rasanya saya juga terkena imbas menjadi pribadi
yang manja dan kurang mandiri juga. Banyak proses yang dilalui dengan
perjuangan yang kurang greget dibanding proses yang semestinya saya jalani. Proses yang lebih sulit sekiranya
lebih mampu membentuk seseorang menjadi pribadi yang menghadapi masalah dengan banyak solusi. Saya juga
setuju dengan pendapat banyak orang yang sudah menuliskan artikel terkait kemudahan itu bukan solusi. Kemudahan
itu sebenarnya salah satu cara saja dalam menemukan solusi tapi bukan satu-satunya solusi. Masih banyak proses
yang mesti dijalani.
Kemudahan yang didapat
anak sekarang bisa menjadi boomerang bagi anak juga bagi orang yang memberikan kemudahan
dalam hal ini adalah orang tua. Boleh saja orang tua memberikan segala bentuk kemudahan kepada anak tapi harus bijak dalam mengawasi dan memberikan batasan supaya anak tetap dididik menjadi pribadi yang kuat dan mandiri
serta tidak manja dalam melalui proses kehidupan. Kalau untuk masa anak mungkin belum terasa. Tapi nanti setelah dewasa
dikhawatirkan anak kurang mampu untuk memecahkan masalah kehidupan yang begitu banyaknya
dengan beragam solusi. Jadi mendidik anak sekarang jangan serta merta selalu diberi dengan kemudahan.
Kalo semuanya serba mudah anak akan mudah menyepelekan suatu hal. Lha
nanti kalo sudah dewasa misalnya menemui suatu masalah dan kurang siap dalam menyelesaikannya
bisa stres kan. Maka dari itu beri ruang kesulitan juga untuk anak untuk berjuang dan berproses tanpa campur tangan orang tua. Anak di didik untuk memiliki tanggung jawab
menyelesaikan masalahnya sendiri. Jangan segala sesuatu dituruti dengan mudah nanti bias menimbulkan generasi manja
yang selalu ketergantungan dengan kemudahan. bukankan kemudahan itu solusi? Solusi dari proses panjang akan lebih dapat dirasakan. Memberikan
kemudahan itu bukan solusi cerdas. Kemudahan tanpa proses bukan solusi yang
baik. Solusi yang bijak adalah kemudahan yang disertai proses. Mendidik anak dengan
kemudahan
saja itu bukan solusi?
Mari berproses!!!
1 komentar:
If you're trying hard to lose fat then you certainly have to start following this brand new custom keto plan.
To create this keto diet, certified nutritionists, personal trainers, and cooks joined together to develop keto meal plans that are useful, suitable, economically-efficient, and delicious.
From their first launch in 2019, 100's of individuals have already transformed their body and well-being with the benefits a great keto plan can offer.
Speaking of benefits: in this link, you'll discover eight scientifically-confirmed ones provided by the keto plan.
Posting Komentar