Enjoy your life !!!





Minggu, 22 November 2015

Menciptakan Kemudahan Bukan Solusi ?


Pada zaman sekarang segala hal berlangsung dan berjalan dengan cepat. Segala arus informasi, komunikasi dan transportasi berjalan begitu cepatnya. Pada era sekarang yang terkenal dengan generasi elektronik atau gadget segala hal yang ingin dicari atau diketahui dapat di akses begitu cepatnya. Melalui tv misalnya segala bentuk informasi mudah didapatkan. Mau cari informasi tentang politik,pendidikan,sosial, agama, ada semua tinggal setel. Kalau ingin mencari info yang lebih spesifik lagi bisa gunakan internet melalui bantuan mbah google, semua info yang diminta akan dikabulkan. Seakan sudah menuhankan mbah google sebagai salah satu solusi. Tidak dipungkiri hal ini memang memberi kemudahan. Beda dengan zaman sebelum orang mengenal internet dan tv paling hebat informasi yang didapat hanya melalui surat kabar cetak, siaran radio, dan buku-buku usang.

Kemudahan di era sekarang memang berdampak pada cepatnya akses informasi.

Lantas apakah kemudahan ini menyiptakan generasi anak yang mandiri di zaman sekarang?

Menurut pendapat saya pribadi generasi sekarang khususnya anak-anak yang belum dewasa menggunakan teknologi cenderung menyalahgunakan fasilitas yang diberikan. Anak sekarang cenderung lebih malas dalam melalui proses berpikir. Segalanya ingin didapat dengan mudah, segalanya ingin instant. Membuat mie instant saja juga butuh proses. Anak sekarang kebanyakan tidak mau ribet dan lebih memikirkan hasil. Prosesnya tidak mau dilalui.

Sebagai contoh nyata saja berdasarkan apa yang saya amati selama saya berkecimpung di dunia pendidikan. Anak-anak sd sekarang minta ampun minat bacanya sangat kurang sekali dibandingkan zaman saya yang belum mengenal gadget minat baca pada era saya lebih baik jelas sekali soalnya sumber utama belajar ya hanya dari buku. Beda dengan zaman sekarang seolah buku bukan prioritas lagi. Hal ini bisa saja disebabkan era gadget yang makin menjajah dan merampok hati mereka. Mereka lebih senang menyelesaikan suatu soal dalam pelajaran dengan bantuan si mbah google dibandingkan menyari dari buku pelajarannya. Nah cara instan inilah yang dipakai anak untuk menemukan solusi. Bukan berarti melarang,tapi lama kelamaan sikap manja dan tidak adanya kemandirian nantinya akan terpupuk terus menerus hingga pohon kemalasan tumbuh dengan subur.

Beda lho dengan anak yang berusaha menyari jawaban dengan kegiatan membaca buku terlebih dahulu tanpa dengan sigapnya membuka internet yang otomatis jawaban pasti tersedia. Anak yang mendapat iawaban lewat buku ini telah melalui proses berpikir yang lebih dibanding anak yang dengan usaha jalan cepat melalui internet. Anak yang membaca harus memahami dulu apa isi bacaan dari buku tersebut baru menemukan jawaban yang benar. Masih ada proses dimana anak harus berpikir, beda dengan hasil menyari dari internet yang serta merta informasi dicerna mentah begitu saja. Walaupun nanti sama hasil yang diperoleh anak tersebut jawabannya sama. Kalau dilihat hasil yang didapat sama,tapi proses mereka berbeda. Hal ini nanti akan memengaruhi kehidupan mereka kelak di masa datang. Anak yang mau berproses lebih akan memiliki kemandirian yang lebih kuat dibanding anak yang memilih jalan instant tanpa proses yang tidak sulit.

Saya memiliki pendapat bahwa kemudahan di zaman sekarang memang banyak sekali manfaatnya tapi juga banyak hal kurang pas yang terjadi. Bagi saya kemudahan bukan solusi khususnya untuk anak-anak sekarang mungkin sudah diberi kemudahan dalam mengakses informasi lewat gadget yang canggih. Mau cari apa saja serba mudah. Terlebih anak sekolah ingin tahu suatu informasi tinggal memencet tombol keypad pada layar hp dan dikabulkan oleh eyang google atau kalau mereka lebih malas lagi tinggal diucapkan dengan google voice suara yang terdengar akan dideteksi oleh perangkat canggih ini. Cling abrakadabra info yang diminta langsung terpampang dalam hitungan detik. Kemudahan ini seakan berdampak pada makin tingginya tingkat ketergantungan,kemalasan dan kemandirian dalam menyari suatu informasi. Mungkin sudah tertanam kuat dalam hati kalimat kalau ada yang mudah kenapa harus memersulit. Yang jadi boomerang nanti ketika eyang google sudah tidak bisa membantu, bagaimana jadinya.

Sudah kadung ketergantungan,mau cari solusi darimana tanpa eyang google. Anak sekarang dididik dengan kemudahan dibandingkan orang dulu. Mungkin orang tua beranggapan jangan sampai anak saya hidup sulit seperti orang tuanya. Hal itu wajar saja karena pasti orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Tapi anggapan saya entah benar atau salah anak yang dididik dengan kemudahan terus kelak di kemudian hari akan memiliki karakter mudah menyerah jika mengalami hal sulit yang tidak bisa diatasi.

Saya bersyukur terlahir di era  dimana masih bisa merasakan modernisasi ini segala akses cepat. Tapi memang rasanya saya juga terkena imbas menjadi pribadi yang manja dan kurang mandiri juga. Banyak  proses yang dilalui dengan perjuangan yang kurang greget dibanding proses yang semestinya saya jalani. Proses yang lebih sulit sekiranya lebih mampu membentuk seseorang menjadi pribadi yang menghadapi masalah dengan banyak solusi. Saya juga setuju dengan pendapat banyak orang yang sudah menuliskan artikel terkait kemudahan itu bukan solusi. Kemudahan itu sebenarnya salah satu cara saja dalam menemukan solusi tapi bukan satu-satunya solusi. Masih banyak proses yang mesti dijalani.

Kemudahan yang didapat anak sekarang bisa menjadi boomerang bagi anak juga bagi orang yang memberikan kemudahan dalam hal ini adalah orang tua. Boleh saja orang tua memberikan segala bentuk kemudahan kepada anak tapi harus bijak dalam mengawasi dan memberikan batasan supaya anak tetap dididik menjadi pribadi yang kuat dan mandiri serta tidak manja dalam melalui proses kehidupan. Kalau untuk masa anak mungkin belum terasa. Tapi nanti setelah dewasa dikhawatirkan anak kurang mampu untuk memecahkan masalah kehidupan yang begitu banyaknya dengan beragam solusi. Jadi mendidik anak sekarang jangan serta merta selalu diberi dengan kemudahan. Kalo semuanya serba mudah anak akan mudah menyepelekan suatu hal. Lha nanti kalo sudah dewasa misalnya menemui suatu masalah dan kurang siap dalam menyelesaikannya bisa stres kan. Maka dari itu beri ruang kesulitan juga untuk anak untuk berjuang dan berproses tanpa campur tangan orang tua. Anak di didik untuk memiliki tanggung jawab menyelesaikan masalahnya sendiri. Jangan segala sesuatu dituruti dengan mudah nanti bias menimbulkan generasi manja yang selalu ketergantungan dengan kemudahan. bukankan kemudahan itu solusi? Solusi dari proses panjang akan lebih dapat dirasakan. Memberikan kemudahan itu bukan solusi cerdas. Kemudahan tanpa proses bukan solusi yang baik. Solusi yang bijak adalah kemudahan yang disertai proses. Mendidik anak dengan kemudahan saja itu bukan solusi? 

Mari berproses!!! 

1 komentar:

Blogger mengatakan...

If you're trying hard to lose fat then you certainly have to start following this brand new custom keto plan.

To create this keto diet, certified nutritionists, personal trainers, and cooks joined together to develop keto meal plans that are useful, suitable, economically-efficient, and delicious.

From their first launch in 2019, 100's of individuals have already transformed their body and well-being with the benefits a great keto plan can offer.

Speaking of benefits: in this link, you'll discover eight scientifically-confirmed ones provided by the keto plan.