I'TIKAF
Tak terasa ramadhan kali ini telah memasuki 10 hari terakhir. Kita berlomba
– lomba untuk mencari pahala di bulan nan suci ini, memasuki 10 hari terakhir
bulan ramadahan Seringkali kita melakukan ibadah yang disunahkan yaitu
itikaf.
Apa itu itikaf?
Saya sebagai orang yang memang masih cetek ilmu agamanya saya menyoba
mencari informasi lebih banyak tentang Itikaf ini dan mempelajarinya lebih
dalam syukur – syukur melakukan. Mari kita dalami secara bersama –sama apa itu
itikaf?.
Menurut beberapa sumber yang saya
baca itikaf adalah berdiam diri di masjid sebagai ibadah yang disunahkan untuk
dikerjakan di setiap waktu dan diutamakan pada bulan suci Ramadhan, dan lebih
dikhususkan sepuluh hari terakhir untuk mengharapkan datangnya Lailatul Qadr.
Hukum melakukan itikaf ini adalah sunah sesuai yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW. Seseorang yang I`tikaf , disyariatkan
atasnya untuk memperbanyak dzikir, baca al-Qur`an, istighfar, berdoa, dan
mengerjakan shalat pada selain waktu-waktu yang dilarang. Lalu amalan –
amalan apa saja yang dilakukan selama itikaf?
Barangsiapa berniat untuk melaksanakan sunnah ini hendaklah
memulai i’tikaf dengan masuk ke masjid tempat i’tikaf sejak terbenamnya matahari di
malam ke-21 Ramadhan, karena sepuluh hari terakhir Ramadhan dimulai ketika
terbenam matahari di malam ke-21 Ramadhan. Jika dia menyiapkan tenda (kemah) di salah satu bagian
masjid sebagai tempat menyendiri selama i’tikaf -dan ini hukumnya sunnah-
hendaklah masuk ke dalam tenda (kemah itu setelah shalat shubuh. Dalilnya,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memulai i’tikaf di masjidnya ketika
terbenam matahari di awal malam ke-21. Namun beliau baru menyendiri (masuk) di
dalam tenda yang telah disiapkan untuk dirinya setelah shalat shubuh,
berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha:
“Jika
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkeinginan melakukan i’tikaf, beliau
menunaikan shalat Fajar (shubuh), kemudian masuk ke tempat i’tikafnya.”
(Muttafaq ‘alaih)
Bagaimana
adab – adabnya?
1.
Tidak
melakukan jima’ (senggama), berdasarkan ayat
i’tikaf:
“Janganlah
kalian menggauli istri-istri itu, sedangkan kalian beri’tikaf dalam masjid.”
(Al- Baqarah: 187)
2. Tidak
melakukan hal-hal yang bertentangan dengan tujuan i’tikaf, seperti keluar untuk
bersenggama dengan istri di rumah, keluar untuk menekuni pekerjaannya, ataupun
melakukan profesinya di tempat i’tikafnya
3.
Tidak
keluar dari tempat i’tikaf untuk urusan yang tidak bersifat harus dilakukan.
4. Disunnahkan
menyibukkan diri dengan berbagai macam ibadah khusus semisal tadarus, sholat
sunah dll
5. Disunnahkan
meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baik dalam bentuk ucapan, perbuatan,
maupun yang lainnya.
6. Tidak
mengapa baginya untuk berbicara sebatas hajat dan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam batas yang dibolehkan dalam syariat selama hal itu masih dalam
masjid tempat beri’tikaf.
Nah itu
beberapa hal yang mungkin bisa kita perhatikan dan kita dalami sebelum
melakukan itikaf dengan benar
selamat menjalankan ibadah itikaf dan
mengharap kemuliaan di bulan Ramadhan ini semoga kita mendapatkan lailatul Qadr
dan selalu berada di jalan Alloh SWT
amin ya robbal
alamin
0 komentar:
Posting Komentar