Belajar merupakan hal lumrah yang
dilakukan manusia selama ia masih hidup. Bicara tentang belajar selama hidup
tidak lepas dengan ilmu apa yang akan didapat dan hal penting apa yang akan
diperoleh. Banyak sekali yag terjadi, kita belajar namun tidak memeroleh ilmu
yang sekiranya bermanfaat untuk diri sendiri bahkan hambar dan menguap begitu
saja dari pemikiran. Dibalik itu semua kehidupan ini mengajarkan kita akan
banyak hal mulai dari suatu peristiwa sederhana sekalipun. Misalnya
saja,bertemu dengan orang yang baru dikenal. Ada banyak hal yang bisa diambil sebagai
pembelajaran mulai dari hal membuka suatu percakapan, mengenal karakter
seseorang dari perilakunya, bersikap ramah, dan masih banyak lagi hal yang bisa
dipelajari dari suatu perisitiwa. Tanpa kita memiliki kemampuan dasar sebagai
akibat dari kita belajar untuk melakukan sesuatu hal, notabene manusia sebagai
pribadi pembelajar bisa dibayangkan bagaimana susahnya menjalin interaksi
dengan pribadi lain yang memiliki beranekaragam sifat.
Belajar
memang bukan proses yang mudah, kalaupun mudah pasti tidak akan dilakukan terus
menerus. Perlu usaha yang keras dalam kita menimba ilmu. Butuh komitmen dan
konsistensi yang relatif harus selalu dijaga ditambah dengan disiplin diri yang
memperkuat seseorang untuk benar-benar niat belajar. Ditengah usaha tersebut
pastinya akan banyak sekali godaan dan hambatan yang menerpa. Niat pun belum
cukup tanpa diimbangi dengan pemaksaan diri untuk benar-benar mencari ilmu.
Hambatan akan tetap ada selama sedang terjadi proses belajar. Hal itu justru
merupakan cara terbaik dalam memeroleh ilmu yang manfaat. Anak-anak sekolah
mengalami hambatan ketika belajar dari kesulitan mengerjakan pr sampai
melengkapi tugas yang diberikan oleh guru, guru yang tidak disukai, susah menerima
pelajaran di kelas, ditambah lagi mengikuti les atau ekstra yag melelahkan.
Lain dengan orang dewasa yang
mengalami hambatan yang berbeda. Kesibukan dan aktivitas yang menjadi rutinitas
akan menjadi alasan dalam menghambat untuk belajar. Perlu adanya pembagian
waktu untuk kerja,keluarga, dan belajar yang baik supaya hal tersebut dapat
berimbang sesuai kadarnya. Biasanya waktu kerja lah yang paling banyak menyita
tenaga dan pikiran sehingga konsentrasi untuk belajar hal lain pun tidak dapat
maksimal bahkan tidak dapat dilakukan.
Lalu bagaimana cara kita dalam
mengembangkan diri dengan ilmu yang akan kita cari? Nah untuk kali ini yang
akan dibahas adalah cara mendapatkan ilmu dengan enam perkara ini :
1. Akal sehat (kecerdasan)
Belajar
harus memiliki akal pikiran yang sehat. Tanpa akal sehat mana mungkin dapat
mengaplikasikan ilmunya. Setiap dari kita memiliki potensi yang besar untuk
berkembang sesuai apa yang diinginkan. Tinggal bagaimana setiap pribadi mau
mengembangkan potensinya. Hanya kemalasan yang akan mengubur potensi seseorang.
2. Ketamakan (terhadap ilmu)
Tamak
merupakan sifat yang harus kita hindari. Orang yang tamak pastinya tidak akan
disukai oleh orang lain. Tapi untuk tamak yang satu ini justru diharuskan yakni
tamak terhadap ilmu. Tamak adalah keinginan yang terus menerus dan tak berhenti
untuk mencapai suatu keinginan. Satu hal selesai dan ingin menambah hal baru
yang dapat menambah ilmu. Rakus akan ilmu ibarat orang yang setiap hari makan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tamak terhadap ilmu merupakan isyarat supaya
kita tidak cepat puas dengan ilmu yang dimiliki. Puas terhadap ilmu yang
dimiliki merupakan bentuk kesombongan dalam menerima tambahan ilmu lagi.
3. Kesungguhan
Bersungguh-sungguh
dalam mencari ilmu merupakan landasan dasar menerima ilmu. Seorang pembelajar
tidak akan memeroleh ilmu jika tidak bersungguh-sungguh dalam belajar.
Kesungguhan belajar tercermin dari perbuatan yang dilakukan sehari-hari
bermanfaat atau tidak. Jika masih banyak waktu terbuang sia-sia maka
kesungguhan itu tidak nampak. Lakukan hal yang bisa dilakukan saat itu juga,
jangan menunda kalo hari itu bisa dilakukan. Menunda hanya akan menambah beban
energi untuk menyelesaikan suatu hal. Komitmen dengan hal yang sudah
direncanakan ditambah motivasi kuat untuk melawan hambatan yang menghadang.
4. Harta benda (bekal)
Belajar
memerlukan harta yang harus dikeluarkan, belajar tetap membutuhkan biaya yang
tidak sedikit. Untuk mengetahui cara pembuatan sesuatu saja kita perlu membeli
buku panduan yang harus dipelajari sebelum diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari dan tentunya perlu merogoh kocek untuk membeli buku tersebut.
Memang belajar sesuatu perlu biaya salah satunya. Walaupun untuk saat ini kita bisa mendapatkan
ilmu secara gratis melalui berbagai pelatihan atau meminjam buku di
perpustakaan. Belajar harus diyakini
sebagai investasi di masa yang akan datang untuk kemajuan diri. Belajar untuk
menaikkan kelas menuju kehidupan yang lebih baik. Jangan pernah berhenti untuk
belajar. Yakin saja biaya yang dikeluarkan selama kita belajar adalah investasi
masa depan.
5. Bergaul dengan guru
Mendapatkan
ilmu bisa diperoleh sendiri secara otodidak. Kalaupun tidak bisa sendiri bisa
melibatkan orang lain yang mahir di bidangnya. Belajar terbaik adalah belajar
dengan guru yang ahli di bidangnya. Kita bisa menyerap ilmu yang diberikan dan
mendalami ilmu tersebut sehingga ada yang mengarahkan mau digunakan untuk apa
ilmunya.
6. Waktu yang memadai
Waktu ini
berkaitan dengan proses untuk belajar. Proses untuk memeroleh ilmu dan
keterampilan. Tidak ada yang instan. Membuat mie instan pun juga butuh proses
untuk menjadi matang. Butuh alokasi waktu yang memadai untuk belajar supaya
proses belajar berlangsung dengan baik.
Acapkali
kita iri terhadap keberhasilan seseorang. Kita takjub dengan kelebihan yang
mereka miliki. Dibalik itu ada pengorbanan besar yang mereka lakukan yang tidak
kita ketahui. Seseorang telah mengorbankan tenaga, pikiran dan waktu untuk
mencapai kemampuan tersebut. Kalau begitu masihkah harus iri dengan pencapaian
seseorang ? apa yang sudah kita lakukan harus jadi tolok ukurnya.
Masih akankah
untuk berhenti belajar ? siapkan diri kita menjadi pembelajar yang baik
sepanjang hayat. Kemajuan dan masa depan yang gemilang sudah menanti untuk
dijemput.
0 komentar:
Posting Komentar