Enjoy your life !!!





Minggu, 16 September 2012

CERITA MINGGU KE - 1 PPL - part 2

Hari 4
Kamis 13 September 2012

Beranjak  dari petualangan saya di hari ke empat ini kegiatan yang akan saya lakukan bersama team ppl adalah mengikuti kegiatan belajar siswa kelas 2 pada jam pertama adalah penjaskes, sebelumnya aku meminta ijin dengan pak Said yang bertindak sebagai guru olahraga. Kami beranjak mengikuti arah dimana beliau dan murid –murid menuju lapangan. Ternyata tempat yang dipakai adalah selepan (read :tempat menjemur gabah padi) yang sepertinya sudah lama tidak terpakai. Di lahan kosong itulah Pak Said mulai melakukan pemanasan sebelum olahraga dimulai. Tingkah anak – anak yang masih suka bercanda, ada beberapa yang selalu salah dalam menirukan gerakan pemanasan. Anak – anak terlihat manja sekali terlebih yang cewek. Pak Said berulang kali di gleyoti atau ditarik –tarik bajunya apabila apa yang di mau anak tidak dituruti,sampai – sampai kewalahan karena ia dirubung oleh sekumpulan anak nan manja itu. Setelah pemanasan selesai Pak Said memberikan permainan yakni kejar tangkap mungkin namamnya, jadi muri – murid cewek harus menangkap yang cowok sampai semua tertangkap. Kami hanya bisa menikmati situasi gembira yang dirasakan anak – anak. Ada kejadian lucu yang terjadi. Hal yang tak kami duga sebelumnya. Lagi –lagi Pak Said ditarik –tarik oleh murid cewek  ternyata mereka pengen Pak Said kenalan dan menyalami kami mahasiswa PPL yang saat itu ikut.haha ada aja ini murid –murid mengerjai gurunya. Setelah itu belum selesai eh ternyata aksi anak –anak manja ini,,,aku menjadi korban selanjutnya yang ditarik –tarik karena vita salah satu temanku mengatakan kalo pak wisnu  itu mirip pak said (sebenarnya sih Cuma mirip postur dan tinggi dan mungkin kelakuan,,hahaha) lah repot banget malah disuruh buat salaman dengan pak Said. Untung aku bisa menghindar dan lolos deh dari serbuan anak – anak manja. Kegiatan berlanjut dengan permainan sepakbola oleh anak laki –laki dan anak perempuan bermain kucing dan tikus bersama ibu guru ppl. Keceriaan anak – anak ini sangat menghibur sekali. Setelah puas kami kembali ke sekolah untuk istirahat. Setelah berpanas ria kami kembali ke base camp (perpus). Baru sejenak duduk datanglah murid kelas 3 mengajak berolahraga...ealah karena gak ada yang mau akhirnya kau dan yoga mendampingi anak – anak kelas 3 untuk olahraga karena pak said kebetulan ada tugas dari sekolah. Kembali lagi ke selepan. Akrena sudah siang dan terik matahari menganga lebar anak – anak langsung kami suruh main bola. Ini yang aneh cuma ada 2 murid perempuan. Mau olahraga apa ini?.kalo ikutan main bola jelas gak mungkin. Akhirnya tak tanya
“gak bawa bola?” dua anak itu cuma geleng. Kalo mungkin ada bola kan pasti bisa main lempar tangkap nah Derra tak tanya lagi “lha kalo olahraga sama pak Said mainnya apa?”. “main pasaran”....whattttt?/??? olahraga tapi pasaran,,,ahahah aneh sekali,,,,ya akhirnya mau tidak mau dua anak ini aku tinggal lalu aku mengamati anak laki –laki yang bermain bola. Tampak rizky yang berbadan gendut sudah tidak sabar untuk bermain. Ia minta temannya untuk gantian bermain tapi tidak ada yang mau. Masuk juga ia karena temannya ada yang capek. Anak – anak semangat mengejar –ngejar bola terkadang tembakannya keras sampai berulangkali saya memeringatkan mereka untuk pelan –pelan karena beberapa kali bola mengenai genteng rumah kosong. Takutnya kan genteng jatuh dan kena kepala. Ada insiden dimana seorang anak ceritanya mutung dan marah karena bola yang dianggap masuk tapi tidak dihitung. Bima namanya anaknya hitam kurus sepertinya jago main bola. Ia duduk ditumpukan genteng yang sudah pecah –pecah dan mulai mengamuk melempari rumah kosong denagn genteng itu. Buset dah dinasehati pun tetep ngeyel akhirnya setelah tenang ia kembali bermain lagi. Lagi – lagi kesabaranku di uji, enggar yang saat itu istirahat di dekatku tak tanya –tanya sekalian aku kenal gimana orangnya...rasanya pengen ngejitak nih bocah yang perwakannya kecil tiap kali ditanya ia menggubris saja omonganku denagan kata – kata andalan “luweh to” “karepku tow” “yo ben lah “ daripada makin dongkol mending menyudahi saja,,wkwkkwk.....wealah ketemu lagi dengan sosok makhluk super cerewet namanya nova.... dia ngajak ngobrol mulai minta no hp, tanya udah punya paca belum, minta dipijitin, sampai minta jajan...hem hem kesabaran sepertinya akan diuji juga di kelas 3 yang menurut saya anaknya bandel dan susah diatur dan tentunya punya karakter yang unik –unik sumpah gila...ahahahhah...tugaspun selesai kami kembali ke sekolah, di sekolah pun mereka nyleneh aku dan yoga disuruh masuk ke kelas. Kata nova kalo gak ngasih no hp gak boleh keluar dan kami dikunci....daripada makin pusing aku kembali ke perpus. Ternyata hanya sebagian dari kami yang ada disana yang lain ada yang ikut observasi di kelas agama. Belum juga sebentar duduk aku dan yoga mendapat panggilan kembali, untuk melaksanakan tugas mengantar surat ke UPTD kecamatan Sidorejo. Setelah kelar kami bisa beristirahat juga. Di sela waktu luang kami ngobrol – ngobrol seputar kondisi ruang guru yang menurut salah teman kurang harmonis dan itu juga aku rasakan terlebih hari ini pak kepala sekolah agak gimana dari hari biasanya. Pokoknya hari ini luar biasa......

Hari 5
Jumat 14 September 2012

Pada hari ini aku dan teman – teman PPL tidak menggunakan seragam formal hitam putih melainkan memakai baju batik walau tidak seragam dan rupa – rupa warnanya. Hal ini supaya kita tidak jenuh memandang hanya memakai seragam hitam putih melulu selama satu minggu. Jadwal ku hari ini adalah observasi kelas tinggi. Aku  kedapatan untuk observasi ke kelas 5 yang diampu oleh pak Aris. Sebelumnya aku sudah berkenalan dengan beliau. Orangnya ramah, baik, sopan dan kalem. Saat itu pelajaran Pkn anak – anak sangat tenang sekali berbeda dengan anak kelas 3 yang heboh. Di Kelas ini aku juga belum mengenal satu pun siswa. Suasana tampak tenang ternyata mereka sedang mendapatkan tugas untuk meringkas materi. Selama aku dan temanku di dalam kelas mengamati situasi pembelajaran, timbul rasa tidak enak dalam diri kami karena sepertinya pak Aris tidak nyaman dan ia sering sekali keluar kelas dan meninggalkan ruangan dalam satu jam pelajaran ini. Saat di kelaspun terlihat grogi saat menyampaikan pelajaran karena  mungkin terlalu lama di amati seakan - akan aku dan temanku adalah pengawas sekolah,,hehe. Sembari  murid mengerjakan tugas pak Aris sepertinya sedang mengoreksi lks. Dari sini aku tidak dapat mengetahui bagaimana Pak Aris mengajar muridnya karena saat itu hanya diberikan tugas dan latihan soal saja. Jadi aku belum mengetahui bagaimana caranya mengajar. Pelajaran pada pertemuan kali ini sepertinya hanya mengerjakan soal – soal saja dan yang terakhir pak Aris mendiktekan soal dan murid menjawab. Kelas menjadi ramai saat sesi pencocokan jawaban  jawaban siswa beragam dalam beberapa soal sehingga anak- anak menanyakan setiap jawaban yang berbeda. Ada yang mengacungkan jari, ada yang langsung berteriak – teriak, ada juga yang langsung menghampiri gur ke depan. Karena saking ramenya dan Pak Aris dirubung anak – anak di depan akhirnya mungkin karena sudah memuncak kesabarannya ia sedikit berteriak keras supaya anak – anak kembali ke tempat duduk dan ia memberikan isyarat kalo jawabannya bukan seperti yang disebutkan berarti salah. Inilah yang mungkin diperlukan ketegasan dari seorang guru agar supaya siswa tidak selalu menanyakan jawaban yang sebenarnya salah tapi masih saja ditanyakan. Bel istirahat telah berbunyi aku menyalami Pak Aris dan bergegas kembali ke perpustakaaan. Di Perpustakaan sudah banyak anak – anak yang sedang membaca buku, saat itu ada yang ingin meminjam dan mengembalikan buku, karena tidak ada yang bertugas saat itu juga aku bertugas mencatat buku – buku yang akan dipinjam dalam buku administrasi. Segitu saja aktivitas yang aku lakukan karena hari ini pulang awal.

Hari 6
Sabtu 15 September 2012

Agenda di hari ini sepertinya tak terencanakan, karena beberapa hari aku dan teman – teman tidak bertemu dengan bapak Kepala Sekolah sehingga jadwal atau tugas kami pun belum tahu akan apa. Kami berinisiatif untuk menuju ruang guru dan melakukan observasi ke kelas – kelas yang belum pernah dimasuki. Aku dan dua temanku Dwi dan Andri masuk ke kelas dua yang  di ampu oleh bu Noerdjanah. Di kelas ini aku sedikit mengenal  beberapa nama muridnya yakni Dodi yang berbadan paling tinggi di kelas, Yahya yang bentuk – bentuknya persis seperti Alif siswa kelas 1(setelah saya telusuri ternyata ia kakaknya), Anti (siswa perempuan paling gendut dengan rambut di kepang panjang), Manda, anaknya manja ,matanya sipit putih kaya orang korea, aku mengenalnya karena pada hari yang lalu ia selalu bersalaman setiap pagi jika bertemu tapi selalu mencium punggung tangan saya dengan bibirnya sampai kadang tangan saya basah, ada juga khodijah yang sepertinya belum bisa menerima kedatangan saya,,hehee... observasi dimulai, aku mulai melihat bagaimana bu Nur melakukan interaksi dengan siswa kelas 2. Asyik sekali cara mengajarnya sehingga terlihat anak – anak antusias mengikuti pelajaran. Ibu guru dan anak – anak juga seringkali menyanyi dan hal itu tak lepas dari pelajaran yang sedang dilakukan dan masih terkait. Pada kelas dua ini memakai model tematik yakni menggabungkan beberapa pelajaran dengan tema yang sama dan diajarkan semua tidak seperti mengajar mata pelajaran. Aku dan teman – teman juga bingung saat menyaksikan bu guru mengajar dengan model tematik karena sebelumnya kami belum pernah praktek dalam mengajar kelas rendah.Nampak asyik sekali pembelajaran yang dilakukan mulai dari awal masuk ke pelajaran matematika dengan guru bertanya hewan apa yang kalian pelihara atau sukai? kemudian menanyakan berapa jumlah kakinya? Hingga berlanjut masuk ke pelajaran SBK dengan melipat kertas dan membentuk suatu model dan disitu juga dapat disispkan juga pelajaran matematika mengenai bangun persegi, terus berapa jumlah persegi dari hasil lipatan? Anak – anak dibimbing untuk membuat model sebuah kapal – kapalan. Setelah anak selesai bu guru menyuruh anak untuk menempel kapal itu pada buku gambar lalu menghiasnya dengan bendera, asap dari cerobong, dan air yang dilukis dengan pensil warna. Saat anak sedang asyik mengerjakan Bu Nur mendekatiku aku pun dapat kesempatan untuk bertanya – tanya seputar pembelajaran yang dilakukan. Banyak manfaat yang aku peroleh setidaknya ada gambaran bagaimana mengajar di kelas 2 annti karena untuk 2 minggu ke depan aku mengajar di kelas ini yang notabene dengan pembelajaran tematik yang sebelumnya belum pernah aku praktikkan. Semoga melalui observasi ini bermanfaat dan aku tidak bingung lagi. Setelah sebentar berbincang – bincang Bu Nur menyerahi saya untuk menjaga saat anak – anak mengerjakan tugas. Ini kesempatanku untuk sedikit mengenal siswa dan berinteraksi dengan mereka. Ada yang malu – malu saat ditanya, ada yang dengan cepatnya ingin diperhatikan. Satu persatu aku tanyai nama mereka,tapi belum juga hafal. Aku mulai mengecek gambar – gambar mereka ada yang dengan bangganya melihatkan tapi ada juga yang tidak mau melihatkan pekerjaannya. Waduh, ini sepertinya yang akan menjadi tantangan buat saya kedepan menghadapi anak – anak yang tidak mau melihatkan hasil pekerjaanya. Seperti Khodijah, anak perempuan yang manis dan lucu, kalau diajak bicara ia tidak takut tapi saat aku mendekat untuk melihat buku gambarnya ia malah mengambil dan menutupi buku gambarnya dan menyuruh saya pergi, kalo saya tidak pergi dia tidak mau mengerjakan. Tidak hanya Khodijah ada juga yang lain tapi mereka lebih diam. Aku menyadari mungkin mereka memang belum begitu dekat dengan saya yang baru pertama kali masuk kelas mereka. Semoga mereka bersahabat. Bel istirahat berbunyi aku menyuruh anak – anak untuk beristirahat dan melanjutkan tugasnya nanti lagi, anak – anakpun mulai berhamburan keluar kelas. Ditengah – tengah perjalananku ke perpus, beberapa anak – anak kelas 2 yang ikut juga ke perpus meminta supaya aku nanti mengajar lagi kesana. Aku  hanya bisa mengiyakan tapi kenyataannya aku tidak kesana karena Bu Nur juga ada kecuali beliau sedang berhalangan atau ada urusan. Memasuki paruh waktu setelah waktu istirahat Pak Juhartono menghampiri kami yang sedang duduk – duduk. Beliau memberikan pengarahan bahwa nanti akan ada ekstra Tari dan ada sedikit PR buat mahasiswa untuk mengetik data berupa format penilaian guru dan masing – masing dari kami mendapat jatah. Tepat Pukul 10.00 kami bergegas menuju ruang kelas untuk melihat anak – anak berlatih tari. Disana ada Pak Bambang yang merupakan guru tari jawa. Anak – anak yang berlatih tari kali ini adalah anak kelas 4 dan kelas 5 mereka masih semangat dalam berlatih walau sebenarnya jam KBM sudah berakhir. Sekiranya sudah setengah jam mereka berlatih Pak Bambang mengakhiri latihan dan akhirnya selesai sudah aktivitas hari ini. Dari Kegiatan PPL selama seminggu ini banyak hal yang aku dapatkan seperti mengenal orang – orang baru, bisa mengingat masa – masa kecilku dulu saat SD, mengetahui beragam cara guru dalam mengajar, menemukan anak – anak yang mempunyai karakteristik unik, bisa berintreaksi dengan murid dan guru –guru, so pastinya banayk hal yang bermanfaat yang aku dapat. Berasa awet muda saat melihat canda tawa anak – anak, polah tingkanya yang menghibur dan terkadang menimbulkan gelak tawa. Tapi tidak hanya itu saja kesabaran sebagai calon guru juga diuji juga dalam situasi saat ini misalnya saja menghadapi anak yang susah diatur, anak – anak yang manja terhadap gurunya. Benar – benar ujian menghadapi anak SD butuh melapangkan dada dan dan bisa mengontrol emosi. Minggu pertama ini adalah minggu yang berkesan bagiku

0 komentar: