Enjoy your life !!!





Minggu, 16 September 2012

CERITA MINGGU KE - 1 PPL - part 1

CERITA  PPL  SD N PULUTAN 01 SALATIGA

SURVEI TKP PPL

Sabtu, 8 September 2012

Memulai awal perjalanan saya sebagai calon guru,  saya dan teman –teman seperjuangan yakni mahasiswa PGSD UKSW angkatan 2009 yang untuk saat ini sebagai MABA(mahasiswa bangkotan yang uzur) mahasiswa tingkat akhir yang mulai sok sibuk dengan aktivitasnya hari ini mungkin sebagian dari kami mulai melakukan survei menuju tkp tempat ppl dimana kami ditempatkan. Satu hari sebelumnya kami semua mendapatkan pembekalan dari progdi terkait dengan sosialisasi dan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang akan dilaksanakan mulai tanggal 10 September 2012  serta pembagian kelompok dan sd tempat kita akan belajar banyak hal. Oyapz,kebetulan sekali kelompok ppl ku adalah teman –teman kelas sendiri teman –teman kelas G dengan jumlah 8 orang termasuk saya ditambah 1 teman dari Kalimantan yang daftarnya menyusul, team ppl ku mereka adalah Yoga, Eko m, Andri, Vita, Yohana, Dwi lestari, Ani, dan Riandhi Pastalu.

Hari ini kami melakukan survei ke SD N PULUTAN 01 tanpa kehadiran dwi dan yohana dengan maksud dan tujuan untuk mengetahui letak sd dan memastikan jadwal penyerahan mahasiswa kepada pihak sekolah sekaligus bersilaturahim dengan pihak sekolah sembari melihat keadaan sekitar sekolah yang akan kita tempati selama kurang lebih 3 bulan. Tiba di sekolah yang dimaksud, kesan pertama saya adalah sekolahnya sempit dan sepi,,,hehehe...kebetulan kami sampai disana sudah agak siang sekitar pukul 10 dan bebarengan dengan adanya gerak jalan yang diikuti murid –murid sd tersebut. Sampai di kantor guru kita disambut oleh beberapa guru kami saling bersalaman dan berkenalan. Pak Juhartono beliau adalah Kepala Sekolah nya. Setelah kami dipersilakan duduk Yoga menyampaikan maksud kedatangan kami ke sd, Pak Juhartono menerima kedatangan kami dengan hangat dan ramah layaknya kawan sendiri. Beliau sepertinya berjiwa muda dari caranya berbicara dan berinteraksi dengan kami sehingga kami bisa rileks dan tidak canggung. Satu persatu dari kami ditanyai mengenai asal, tempat tinggal, dulu SMA dimana nilainya berapa,  sampai IPK juga ditanyakan. Karena seperti yang saya bilang beliau juga senang bercanda, aku menjadi korban pertama yang digarapi ( read: investigasi) pertanyaan yang dilontarkan memaksa saya untuk menyeritakan ingatan masa lalu,hehehe dari kenapa saya daftar PGSD kok tidak yang lain atau kuliah di luar UKSW, jawaban – jawaban yang aku lontarkan seakan –akan sangat berat untuk saya keluarkan,,hahaha....terus ditambah apakah saya menyenangi untuk menjadi guru SD sampai sekarang,,,?hawa menjadi semakin gerah,,,aku menjawab untuk saat ini saya memantapkan diri untuk mengabdi menjadi calon guru sd karena dengan banyak alasan yang saya dapat setelah 3 tahun ini mengarungi dunia perkuliahan. Insyaallah saya mantapkan diri ini,,,amin.

Setelah semua kebagian jatah di wawancarai oleh beliau perbincangan kami diakhiri dengan pengarahan bahwa mahasiswa bisa datang ke Sd mulai hari senin untuk mengikuti upacara bendera sekaligus perkenalan mahasiswa dengan warga sekolah. Setelah itu kami melanjutkan kegiatan observasi melihat – lihat sekitar sekolah. Wow tidak seperti kesan pertama yang aku kira sd nya sempit ternyata di belakang masih ada perpustakaan dan mushola. Perpustakaannya cukup luas letaknya ada dibawah karena tanah di daerah ini miring. Guru yang mendampingi kami saat itu adalah Pak Ibnu guru kelas 6. kami nantinya akan menggunakan perpus sebagai ruang kerja team ppl. Perpus tidak terawat dengan baik, banyak debu dan terlihat lamat –lamat yang menghiasi ternit. Sepertinya tempat ini memang jarang dipakai. Kami selama di perpus mendapat perbincangan privat dengan beliau mulai dari kondisi sekolah, murid, dan lingkungan sekitar. Pak Ibnu memberikan gambaran dimana selama ia mengabdi di SD ini. Menurut saya ia sosok yang penuh tanggung jawab, keras, disiplin, dan mungkin salah satu guru yang membanggakan di SD ini dengan manuver –manuver yang ia lakukan selama mengabdi misalnya saja ia memberlakukan jam malam untuk belajar bagi siswa kelas 6 mulai pukul 18.00 – 20.00 tanpa dipungut biaya apapun. Hal ini mungkin salah satu cara beliau untuk meningkatkan kemampuan dan semangat belajar siswa. Beliau juga menjelaskan bahwa sebagai seorang guru kita dihadapkan akan dua pilihan yakni surga dan neraka. Surga dan neraka? Kenapa bisa demikian, pertama kita akan mendapat surga apabila kita mengajarkan akan hal- hal yang benar kepada murid dan mengajar merupakan salah satu bentuk ibadah dalam bentuk menyalurkan ilmu yang bermanfaat yang kelak balasan tersebut kita terima di akhirat. Bagaimana bisa kita mendapat neraka?yak mengajarkan sesuatu yang salah adalah sama dengan menurunkan dosa kelak ke depan. Salah saja kita dalam memberikan pengetahuan kepada siswa akan menjadi bencana apalagi dalam pemahaman suatu konsep karena untuk tingkatan ini kita sebagai guru mengajarkan hal – hal yang paling mendasar dulu yang mesti dipahami siswa dengan benar. Jadi menjadi guru itu memang harus hati – hati juga. Bukan maksud untuk mencari kesempurnaan tapi sebagai manusia pasti akan ada kesalahan –kesalahan yang tejadi, itu wajar setidaknya dapat di minimalisir.  Setelah puas bercerita pak Ibnu sepertinya haus,,lhoh,,hehehe...maka ia mengakhiri ceritanya dan mengarahkan kami supaya mengatur sendiri ruangan. Oh ya sepertinya team kami akan mendapatkan sedikit pembenahan untuk mengatur ruangan perpus supaya kami nyaman untuk menempati,,kami putuskan untuk menata ruang pada senin saja karena hari sudah siang. Setelah berpamitan kami meninggalkan Sd dan makan bersama di Alun –alun Pancasila untuk membahas kelanjutan kerja tim dan apa saja yang dipersiapkan..... WELCOMING PPL 2012


Hari 1
Senin 10 September 2012

Akhirnya setelah sekian lama sejak 3 tahun yang lalu, aku bisa merasakan mengikuti upacara bendera lagi. Kali ini aku dan team ppl sudah mulai terjun ke Sd dengan anggota team yang lengkap. Guru –guru dan murid – murid SDN Pulutan 1 sudah mulai menempatkan diri. Sedikit aneh karena sudah lama aku tidak merasakan upacara lagi. Terlihat sekitar 80 an murid berbaris rapi,  di depan terlihat pemimpin upacara dengan sosok seorang perempuan kecil dan suaranya keras yang bersiap melaksanakan tugas. Entah anak kelas berapa tapi yang jelas sepertinya ia anak yang berani dan penuh ekspresi terlihat dari raut wajahnya. Aku mengamati sekeliling sekolah dan suasana upacara kali ini. Terlihat siswa – siswanya diam dan terlihat anteng walau hanya beberapa saja yang tidak serius mengikuti upacara. Sekitar 40 menit berdiri akhirnya upacara telah selesai dilaksanakan. Tidak seperti biasanya anak – anak tidak langsung masuk ke kelas mereka disuruh tinggal di lapangan oleh pak Ibnu. Satu persatu dari kami mulai mengenalkan diri kepada semua siswa,s etelah selesai kami balik menuju ruang kerja di perpus. Seperti yang telah direncanakan hari sabtu agenda kami tim ppl hari ini adalah membersihkan dan menata ruang perpustakaan yang masih amburadul dan berdebu. Hampir dua jam aku dan teman – teman berkutat dengan debu di dalam ruangan yang mengakibatkan hidungku yang sensitif mulai berulah, bersin –bersin pun tak terhindarkan. Sepertinya akan kembali pilek karena serangan debu ini. Tampak banyak murid sekarang menghampiri perpus karena kehadiran makhluk asing sejenis kami yang tiba – tiba datang dan akan menempati tempat ini selama 3 bulan ke depan. Anak – nak sepertinya mulai ingin dekat dengan kami, terlihat sosok pemimpin upacara tadi yang ternyata bernama Ana siswa kelas 4 yang super sekali cerewetnya. Tidak itu saja ternayat teman Ana juga banyak yang demikian. Sedikit demi sedkit aku mulai mengenal beberapa anak yang menurutku punya karakterisitik yang unik. Anak – naki inilah yang paling mudah untuk dihafal. Tak terasa kelar beres - beresnya dan perpus juga sudah nyaman kami menunggu Dosen pembimbing kami yakni Pak Ridha yang rencana akan datang pukul 10.00 untuk menyerahkan kami ke pihak sekolah secara resmi. Penyerahan mahasiswa PPL berlangsung di Perpustakaan pihak sekolah diwakili oleh Pak Kepala Sekolah Bapak Juhartono dan Ibu Christina sedangkan dari UKSW oleh Pak Ridha. Akhirnya resmi juga kami diserahkan dan pak Ridha berpesan kepada kita supaya selam kita mengabdi disini harus menjaga nama bak almamater dan melakukan semua kegiatan dengan sepenuh hati. Kegiatan penyerahan usai kami melanjutkan aktivitas kembali dengan diskusi kelompok PPL untuk menentukan ketua yang disepakati adalah Yoga, sekretaris vita, dan bendahara Andri serta seragam yang akan kita gunakan selam PPL bahwa disepakati untuk menggunakan batik seragam juga. Tepat pukul 13.00 kami berpamitan kepada guru – guru karena kami masih akan ada kuliah lagi setelah PPL


Hari 2
Selasa 11 September 2012

Hari telah berganti dan saya sepertinya akan terbiasa untuk bangun pagi lagi karena PPl ini.sepertinya belum banyak kegiatan yang akan aku dan teman -teman lakukan selama satu minggu ini karena masih dalam tahap mengenal situasi dan kondisi dan adaptasi dengan lingkungan baru.  Bel telah berbunyi kami naik ke atas menuju ruang guru untuk sekedar kepo apa tugas yang akan kita lakukan hari ini. Sampai di ruang guru kami menyalami beberapa guru yang ada dan bertemu dengan Pak Juhartono yang telah membawa gulungan plastik besar entah untuk apa. Beliau mengatakan tugas kami hari ini adalah menyampuli buku di perpustakaan dan kegiatan observasi kelas dimulai besok. Walah buku segitu banyaknya padahal banyak yang belum disampuli. Pasti akan sangat lelah sekali. Pak Tono bilang kalo yang disampuli yang sudah ada labelnya saja. Alhamdulilllah ternayata masih banyak buku yang belum diberi label kami setidaknya tertolong dari menyampuli buku satu perpus.kami pilah –pilah buku yang sudah ada labelnya dan kami mulai kerjakan. Selesai juga pekerjaan kami selama tiga jam. Kami leyeh –leyeh dan mulai basa basi cerita ngalor ngidul untuk melepas rasa lelah sekaligus mulai berpikir keras lagi saat teman –teman mengajak untuk menyusun jadal mengajar individu yang nantinya dikumpulkan jadi satu. Setelah di rekap jadi satu oleh beberapa anak yang sudah menyetor jadwalnya banyak yang bentrok . Daripada makin pusing kami menyuruh sekretaris untuk menyusun jadwalnya di rumah. Agenda kami hari ini adalah di akhiri dengan survei kain untuk seragam PPL di toko kain Klewer.


Hari 3
Rabu 12 September 2012

Hari ini adalah jadwal kami dalam melakukan observasi mengajar ke kelas – kelas. Setelah menemui kepala sekolah kami disarankan untuk  masuk ke ruangan kelas rendah ( 1-3 ). Team dibagi menjadi tiga untuk memasuki kelas masing – masing yang telah ditentukan. Aku mendapat jatah mengobservasi kelas 3 bersama Yohana dan eko . Karena guru yang mengampu jam pertama belum hadir maka kami memasuki ruang kelas 1 dan 2. Aku8 dan eko memasuki ruang kelas 1 yang sebelumnya ada dwi, yoga, dan andri. Kelas terlihat makin banyak karena kehadiran kami berlima. Yak murid kelas satu berjumlah 6 orang dengan tatanan meja berbentuk U dan Ibu Christina adalah wali kelas tersebut. Karena murid yang berjumlah sedikit itu saya bisa hafal nama –nama mereka yakni Bagus ( anak yang periang, paling aktif dikelas, mirip Ozan dalam tayangan sketsa Trans TV menurut teman saya eko, dan anak yang tidak naik kelas dua kali  setelah saya telusuri lebih dalam,,hehehe), Anggun ( teman yang paling dekat dengan bagus, pemalu, dan giginya gigis ), ,alif ( perawakannya kurus kering, pendiam, suka tidak fokus dan mainan sesuatu di laci meja ), Maulida ( gadis cilik berjilbab, pendiam, pemalu, suaranya kecil). Nah pelajaran dimulai Ibu guru mengajak bernyanyi anak – anak . kami sebagai observer menyoba untuk mengenal situasi kelas dan bagaimana guru dalam menyampaikan pelajaran. Ada beberapa hal yang harus diketahui bahwa dalam mengajar ini guru lebih banyak seperti bercerita berinteraksi lebih dekat dengan siswa dengan bahasa yang lembut dan sopan supaya siswa dapat antusias dan tidak takut dalam menerima pelajaran. Serius tapi santai seperti berbincang – bincang. Kesempatan inilah kami gunakan untuk mengetahui keadaan kelas bagaimana nantinya saat kita akan mengajar dan berinteraksi dengan anak kelas 1. Pelajaran pada jam ini agak cepat karena ada pemeriksaan kesehatan dari dinas kesehatan. Anak – anak diperiksa kondisi mata telinga dan gigi serta diberi imunisasi satu demi satu. Terlihat sosok Bagus yang sepertinya sangat takut untuk di suntik. Ia menepi di sudut ruangan sambil memegangi bahunya. Beberapa anak menangis saat disuntik mungkin mereka takut dengan jarum dan menahan rasa sakit yang dirasakan. Tapi kali ini Bagus aman karena sebelumnya ia sudah pernah di vaksinasi. Setelah pemeriksaan murid – murid beristirahat dan kami kembali ke perpustakaan untuk sekedar sarapan makanan ringan. Agenda kami selanjutnya adalah mengamati kelas tinggi ( 4-6 ). Nah ini.. aku, Yohana , dan Yoga kebagian jatah kelas 4 yang notabene kelas yang paling dekat dengan kami mahasiswa ppl. Kelas yang rame dengan murid- muridnya yang bisa dibilang supel –supel. Kami memasuki ruangan yang di ampu oleh bu Siti Wahyuni dengan siswa berjumlah 11 orang yakni Figo anaknya gendut dan bikin gemes, Ifan dan Jefri ini anak setipe  dan sama – sama doyan ngoceh , Ana aku kasih predikat miss cerewet, Della, Salsa, Rika, Ryan yang saat itu tidak masuk karena sakit, Rifal, Afid, dan Laskar anak unik yang setiap kali bertemu selalu minta salaman. Aku kenal semua murid kelas 4 dan predikat  murid paling heboh adalah ana dan jefri yang cerewetnya minta ampun. kali ini kami menjadi observer kembali dalam pelajaran bahasa Indonesia. Kali ini mungkin aku akan membedakan bagaimana mengajar kelas rendah dan kelas tinggi. Pelajaran dimulai dengan membaca sebuah artikel secara bersamaan. Setelah itu satu persatu disuruh untuk membaca. Timbul kebosanan dari kami observer karena bacaan yang sama dan diulang –ulang oleh masing – masing siswa. Namun hal itu dilakukan guru dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan masing - masing siswa dalam membaca. Dibalik itu ada hal lucu yang terjadi, beberapa siswa selalu salah dalam membaca sebuah kata yang seharusnya diucapkan “medali” tapi yang keluar dari mulut malah “mendali” hal itu terus terulang berkali –kali,,,haha mungkin sudah kebiasaan lidah jadi susah untuk diubah. Ada juga kesalahan siswa dalam mengucapkan kata – kata sukar yang belum dimengerti apalagi dalam bahasa Inggris yang diucapkan dengan ilat jowo jadi terasa lucu didengar. Kelas ini memang kondusif murud- muridnya antusias dalammenerima pelajaran walau terkadang ada yang bermain sendiri. Pelajaran telah usai saatnya kami kembali ke perpustakaan. Di perpustakaan ternyata sudah ada pak kepala sekolah yang sibuk mengerjakan sesuatu. Kami berbincang –bincang untuk melanjutkan menyusun jadwal mengajar yang masih belum kelar. Ternayata eh ternyata setelah seorang teman ku mengintip apa yang dikerjakan oleh pak kepala sekolah,,,wuiddihhhh  jadwal yang kita susun sedemikian rupa mau tak mau harus masuk tong sampah karena beliau sudah membikinkan jadwal untuk kita yang selanjutnya nanti akan kita gunakan untuk konsultasi dan mengajar dengan guru pamong. Ya mau gimana lagi kami harus mematuhi kebijakan beliau dan kami diberikan informasi mengenai agenda kami hari besok... 

0 komentar: