Hari 4
Kamis 13 September 2012
Beranjak dari petualangan saya di
hari ke empat ini kegiatan yang akan saya lakukan bersama team ppl adalah
mengikuti kegiatan belajar siswa kelas 2 pada jam pertama adalah penjaskes,
sebelumnya aku meminta ijin dengan pak Said yang bertindak sebagai guru
olahraga. Kami beranjak mengikuti arah dimana beliau dan murid –murid menuju
lapangan. Ternyata tempat yang dipakai adalah selepan (read :tempat menjemur
gabah padi) yang sepertinya sudah lama tidak terpakai. Di lahan kosong itulah
Pak Said mulai melakukan pemanasan sebelum olahraga dimulai. Tingkah anak –
anak yang masih suka bercanda, ada beberapa yang selalu salah dalam menirukan
gerakan pemanasan. Anak – anak terlihat manja sekali terlebih yang cewek. Pak
Said berulang kali di gleyoti atau ditarik –tarik bajunya apabila apa yang di
mau anak tidak dituruti,sampai – sampai kewalahan karena ia dirubung oleh
sekumpulan anak nan manja itu. Setelah pemanasan selesai Pak Said memberikan
permainan yakni kejar tangkap mungkin namamnya, jadi muri – murid cewek harus
menangkap yang cowok sampai semua tertangkap. Kami hanya bisa menikmati situasi
gembira yang dirasakan anak – anak. Ada kejadian lucu yang terjadi. Hal yang
tak kami duga sebelumnya. Lagi –lagi Pak Said ditarik –tarik oleh murid
cewek ternyata mereka pengen Pak Said
kenalan dan menyalami kami mahasiswa PPL yang saat itu ikut.haha ada aja ini
murid –murid mengerjai gurunya. Setelah itu belum selesai eh ternyata aksi anak
–anak manja ini,,,aku menjadi korban selanjutnya yang ditarik –tarik karena
vita salah satu temanku mengatakan kalo pak wisnu itu mirip pak said (sebenarnya sih Cuma mirip
postur dan tinggi dan mungkin kelakuan,,hahaha) lah repot banget malah disuruh
buat salaman dengan pak Said. Untung aku bisa menghindar dan lolos deh dari
serbuan anak – anak manja. Kegiatan berlanjut dengan permainan sepakbola oleh
anak laki –laki dan anak perempuan bermain kucing dan tikus bersama ibu guru
ppl. Keceriaan anak – anak ini sangat menghibur sekali. Setelah puas kami
kembali ke sekolah untuk istirahat. Setelah berpanas ria kami kembali ke base
camp (perpus). Baru sejenak duduk datanglah murid kelas 3 mengajak
berolahraga...ealah karena gak ada yang mau akhirnya kau dan yoga mendampingi
anak – anak kelas 3 untuk olahraga karena pak said kebetulan ada tugas dari
sekolah. Kembali lagi ke selepan. Akrena sudah siang dan terik matahari
menganga lebar anak – anak langsung kami suruh main bola. Ini yang aneh cuma
ada 2 murid perempuan. Mau olahraga apa ini?.kalo ikutan main bola jelas gak
mungkin. Akhirnya tak tanya
“gak bawa bola?” dua anak itu cuma geleng. Kalo mungkin ada bola kan pasti
bisa main lempar tangkap nah Derra tak tanya lagi “lha kalo olahraga sama pak
Said mainnya apa?”. “main pasaran”....whattttt?/??? olahraga tapi
pasaran,,,ahahah aneh sekali,,,,ya akhirnya mau tidak mau dua anak ini aku
tinggal lalu aku mengamati anak laki –laki yang bermain bola. Tampak rizky yang
berbadan gendut sudah tidak sabar untuk bermain. Ia minta temannya untuk
gantian bermain tapi tidak ada yang mau. Masuk juga ia karena temannya ada yang
capek. Anak – anak semangat mengejar –ngejar bola terkadang tembakannya keras
sampai berulangkali saya memeringatkan mereka untuk pelan –pelan karena
beberapa kali bola mengenai genteng rumah kosong. Takutnya kan genteng jatuh
dan kena kepala. Ada insiden dimana seorang anak ceritanya mutung dan marah karena
bola yang dianggap masuk tapi tidak dihitung. Bima namanya anaknya hitam kurus
sepertinya jago main bola. Ia duduk ditumpukan genteng yang sudah pecah –pecah
dan mulai mengamuk melempari rumah kosong denagn genteng itu. Buset dah
dinasehati pun tetep ngeyel akhirnya setelah tenang ia kembali bermain lagi.
Lagi – lagi kesabaranku di uji, enggar yang saat itu istirahat di dekatku tak
tanya –tanya sekalian aku kenal gimana orangnya...rasanya pengen ngejitak nih
bocah yang perwakannya kecil tiap kali ditanya ia menggubris saja omonganku
denagan kata – kata andalan “luweh to” “karepku tow” “yo ben lah “ daripada
makin dongkol mending menyudahi saja,,wkwkkwk.....wealah ketemu lagi dengan
sosok makhluk super cerewet namanya nova.... dia ngajak ngobrol mulai minta no
hp, tanya udah punya paca belum, minta dipijitin, sampai minta jajan...hem hem
kesabaran sepertinya akan diuji juga di kelas 3 yang menurut saya anaknya
bandel dan susah diatur dan tentunya punya karakter yang unik –unik sumpah
gila...ahahahhah...tugaspun selesai kami kembali ke sekolah, di sekolah pun
mereka nyleneh aku dan yoga disuruh masuk ke kelas. Kata nova kalo gak ngasih
no hp gak boleh keluar dan kami dikunci....daripada makin pusing aku kembali ke
perpus. Ternyata hanya sebagian dari kami yang ada disana yang lain ada yang
ikut observasi di kelas agama. Belum juga sebentar duduk aku dan yoga mendapat
panggilan kembali, untuk melaksanakan tugas mengantar surat ke UPTD kecamatan
Sidorejo. Setelah kelar kami bisa beristirahat juga. Di sela waktu luang kami
ngobrol – ngobrol seputar kondisi ruang guru yang menurut salah teman kurang
harmonis dan itu juga aku rasakan terlebih hari ini pak kepala sekolah agak gimana
dari hari biasanya. Pokoknya hari ini luar biasa......
Hari 5
Jumat 14 September 2012
Pada hari ini aku dan teman – teman PPL tidak menggunakan seragam formal
hitam putih melainkan memakai baju batik walau tidak seragam dan rupa – rupa warnanya.
Hal ini supaya kita tidak jenuh memandang hanya memakai seragam hitam putih melulu
selama satu minggu. Jadwal ku hari ini adalah observasi kelas tinggi. Aku kedapatan untuk observasi ke kelas 5 yang
diampu oleh pak Aris. Sebelumnya aku sudah berkenalan dengan beliau. Orangnya
ramah, baik, sopan dan kalem. Saat itu pelajaran Pkn anak – anak sangat tenang
sekali berbeda dengan anak kelas 3 yang heboh. Di Kelas ini aku juga belum
mengenal satu pun siswa. Suasana tampak tenang ternyata mereka sedang
mendapatkan tugas untuk meringkas materi. Selama aku dan temanku di dalam kelas
mengamati situasi pembelajaran, timbul rasa tidak enak dalam diri kami karena
sepertinya pak Aris tidak nyaman dan ia sering sekali keluar kelas dan
meninggalkan ruangan dalam satu jam pelajaran ini. Saat di kelaspun terlihat
grogi saat menyampaikan pelajaran karena
mungkin terlalu lama di amati seakan - akan aku dan temanku adalah
pengawas sekolah,,hehe. Sembari murid mengerjakan
tugas pak Aris sepertinya sedang mengoreksi lks. Dari sini aku tidak dapat
mengetahui bagaimana Pak Aris mengajar muridnya karena saat itu hanya diberikan
tugas dan latihan soal saja. Jadi aku belum mengetahui bagaimana caranya
mengajar. Pelajaran pada pertemuan kali ini sepertinya hanya mengerjakan soal –
soal saja dan yang terakhir pak Aris mendiktekan soal dan murid menjawab. Kelas
menjadi ramai saat sesi pencocokan jawaban
jawaban siswa beragam dalam beberapa soal sehingga anak- anak menanyakan
setiap jawaban yang berbeda. Ada yang mengacungkan jari, ada yang langsung
berteriak – teriak, ada juga yang langsung menghampiri gur ke depan. Karena saking
ramenya dan Pak Aris dirubung anak – anak di depan akhirnya mungkin karena sudah
memuncak kesabarannya ia sedikit berteriak keras supaya anak – anak kembali ke
tempat duduk dan ia memberikan isyarat kalo jawabannya bukan seperti yang
disebutkan berarti salah. Inilah yang mungkin diperlukan ketegasan dari seorang
guru agar supaya siswa tidak selalu menanyakan jawaban yang sebenarnya salah
tapi masih saja ditanyakan. Bel istirahat telah berbunyi aku menyalami Pak Aris
dan bergegas kembali ke perpustakaaan. Di Perpustakaan sudah banyak anak – anak
yang sedang membaca buku, saat itu ada yang ingin meminjam dan mengembalikan
buku, karena tidak ada yang bertugas saat itu juga aku bertugas mencatat buku –
buku yang akan dipinjam dalam buku administrasi. Segitu saja aktivitas yang aku
lakukan karena hari ini pulang awal.
Hari 6
Sabtu 15 September 2012
Agenda di hari ini sepertinya tak terencanakan, karena beberapa hari aku
dan teman – teman tidak bertemu dengan bapak Kepala Sekolah sehingga jadwal
atau tugas kami pun belum tahu akan apa. Kami berinisiatif untuk menuju ruang
guru dan melakukan observasi ke kelas – kelas yang belum pernah dimasuki. Aku dan
dua temanku Dwi dan Andri masuk ke kelas dua yang di ampu oleh bu Noerdjanah. Di kelas ini aku
sedikit mengenal beberapa nama muridnya
yakni Dodi yang berbadan paling tinggi di kelas, Yahya yang bentuk – bentuknya
persis seperti Alif siswa kelas 1(setelah saya telusuri ternyata ia kakaknya),
Anti (siswa perempuan paling gendut dengan rambut di kepang panjang), Manda,
anaknya manja ,matanya sipit putih kaya orang korea, aku mengenalnya karena
pada hari yang lalu ia selalu bersalaman setiap pagi jika bertemu tapi selalu
mencium punggung tangan saya dengan bibirnya sampai kadang tangan saya basah,
ada juga khodijah yang sepertinya belum bisa menerima kedatangan saya,,hehee...
observasi dimulai, aku mulai melihat bagaimana bu Nur melakukan interaksi
dengan siswa kelas 2. Asyik sekali cara mengajarnya sehingga terlihat anak –
anak antusias mengikuti pelajaran. Ibu guru dan anak – anak juga seringkali
menyanyi dan hal itu tak lepas dari pelajaran yang sedang dilakukan dan masih
terkait. Pada kelas dua ini memakai model tematik yakni menggabungkan beberapa
pelajaran dengan tema yang sama dan diajarkan semua tidak seperti mengajar mata
pelajaran. Aku dan teman – teman juga bingung saat menyaksikan bu guru mengajar
dengan model tematik karena sebelumnya kami belum pernah praktek dalam mengajar
kelas rendah.Nampak asyik sekali pembelajaran yang dilakukan mulai dari awal
masuk ke pelajaran matematika dengan guru bertanya hewan apa yang kalian pelihara
atau sukai? kemudian menanyakan berapa jumlah kakinya? Hingga berlanjut masuk
ke pelajaran SBK dengan melipat kertas dan membentuk suatu model dan disitu
juga dapat disispkan juga pelajaran matematika mengenai bangun persegi, terus
berapa jumlah persegi dari hasil lipatan? Anak – anak dibimbing untuk membuat
model sebuah kapal – kapalan. Setelah anak selesai bu guru menyuruh anak untuk
menempel kapal itu pada buku gambar lalu menghiasnya dengan bendera, asap dari
cerobong, dan air yang dilukis dengan pensil warna. Saat anak sedang asyik
mengerjakan Bu Nur mendekatiku aku pun dapat kesempatan untuk bertanya – tanya seputar
pembelajaran yang dilakukan. Banyak manfaat yang aku peroleh setidaknya ada
gambaran bagaimana mengajar di kelas 2 annti karena untuk 2 minggu ke depan aku
mengajar di kelas ini yang notabene dengan pembelajaran tematik yang sebelumnya
belum pernah aku praktikkan. Semoga melalui observasi ini bermanfaat dan aku
tidak bingung lagi. Setelah sebentar berbincang – bincang Bu Nur menyerahi saya
untuk menjaga saat anak – anak mengerjakan tugas. Ini kesempatanku untuk
sedikit mengenal siswa dan berinteraksi dengan mereka. Ada yang malu – malu saat
ditanya, ada yang dengan cepatnya ingin diperhatikan. Satu persatu aku tanyai
nama mereka,tapi belum juga hafal. Aku mulai mengecek gambar – gambar mereka
ada yang dengan bangganya melihatkan tapi ada juga yang tidak mau melihatkan
pekerjaannya. Waduh, ini sepertinya yang akan menjadi tantangan buat saya
kedepan menghadapi anak – anak yang tidak mau melihatkan hasil pekerjaanya. Seperti
Khodijah, anak perempuan yang manis dan lucu, kalau diajak bicara ia tidak
takut tapi saat aku mendekat untuk melihat buku gambarnya ia malah mengambil dan
menutupi buku gambarnya dan menyuruh saya pergi, kalo saya tidak pergi dia
tidak mau mengerjakan. Tidak hanya Khodijah ada juga yang lain tapi mereka
lebih diam. Aku menyadari mungkin mereka memang belum begitu dekat dengan saya
yang baru pertama kali masuk kelas mereka. Semoga mereka bersahabat. Bel istirahat
berbunyi aku menyuruh anak – anak untuk beristirahat dan melanjutkan tugasnya
nanti lagi, anak – anakpun mulai berhamburan keluar kelas. Ditengah – tengah perjalananku
ke perpus, beberapa anak – anak kelas 2 yang ikut juga ke perpus meminta supaya
aku nanti mengajar lagi kesana. Aku hanya
bisa mengiyakan tapi kenyataannya aku tidak kesana karena Bu Nur juga ada
kecuali beliau sedang berhalangan atau ada urusan. Memasuki paruh waktu setelah
waktu istirahat Pak Juhartono menghampiri kami yang sedang duduk – duduk.
Beliau memberikan pengarahan bahwa nanti akan ada ekstra Tari dan ada sedikit
PR buat mahasiswa untuk mengetik data berupa format penilaian guru dan masing –
masing dari kami mendapat jatah. Tepat Pukul 10.00 kami bergegas menuju ruang
kelas untuk melihat anak – anak berlatih tari. Disana ada Pak Bambang yang
merupakan guru tari jawa. Anak – anak yang berlatih tari kali ini adalah anak
kelas 4 dan kelas 5 mereka masih semangat dalam berlatih walau sebenarnya jam KBM
sudah berakhir. Sekiranya sudah setengah jam mereka berlatih Pak Bambang
mengakhiri latihan dan akhirnya selesai sudah aktivitas hari ini. Dari Kegiatan
PPL selama seminggu ini banyak hal yang aku dapatkan seperti mengenal orang –
orang baru, bisa mengingat masa – masa kecilku dulu saat SD, mengetahui beragam
cara guru dalam mengajar, menemukan anak – anak yang mempunyai karakteristik
unik, bisa berintreaksi dengan murid dan guru –guru, so pastinya banayk hal
yang bermanfaat yang aku dapat. Berasa awet muda saat melihat canda tawa anak –
anak, polah tingkanya yang menghibur dan terkadang menimbulkan gelak tawa. Tapi
tidak hanya itu saja kesabaran sebagai calon guru juga diuji juga dalam situasi
saat ini misalnya saja menghadapi anak yang susah diatur, anak – anak yang
manja terhadap gurunya. Benar – benar ujian menghadapi anak SD butuh
melapangkan dada dan dan bisa mengontrol emosi. Minggu pertama ini adalah
minggu yang berkesan bagiku