Akhir perkuliahan di semester 6 sudah selesai. Tiba saatnya untuk
menyegarkan pikiran dengan liburan. Otak serasa panas setelah minggu – minggu
terakhir digempur dengan berbagai tugas akhir dan tes akhir semester. Yeah
inilah saatnya liburan kawan !!!! rencana liburan kali ini telah direncanakan
jauh –jauh hari sebelum memasuki masa liburan. Objek tempat plesir kali ini
adalah kampung halaman temanku sekelas.
Aku dan 5 temanku ( Azis, Reza, Eko somad, sugi a.k.a wanda, dan nofi ).
Rencana kami adalah touring Temanggung – Wonosobo – Banjarnegara sekalian
bersilaturahmi ketempat teman –teman sekelas yang belum pernah dikunjungi. Ya maklum kita sudah 3
tahun duduk bersama dalam bangku kuliah. Nah perjalanan yang mengasyikkan,
menegangkan, dan melelahkan akan segera dimulai.
Hari 1 ( 18 April 2012 )
Perjalanan dimulai dengan berkumpul di kontrakan temanku sugi dan
nofi pada pukul 9 pagi. Seperti biasa
jam karet jawa, waktu kita berangkat
menjadi molor karena suatu hal yang masih perlu dibahas. Kita merencanakan
rumah teman mana saja yang akan dikunjungi, sebenarnya ingin semua dikunjungi
tapi karena jarak yang memisahkan begitu sangat jauh jadi rencana diurungkan...hehehe.
Selanjutnya kita bergegas menuju rumah si bos Azis untuk menjemputnya. Setelah
berpamitan dan minta doa kepada orang tuanya
agar diberi keselamatan selama perjalanan, kita langsung meluncur ke
Temanggung. Hampir 1,5 jam perjalanan melewati daerah dataran tinggi Getasan
dan lereng Telomoyo sampai juga di tempat teman kami Eko Mariyanto. Kita
disambut dengan senyuman hangat dari tuan rumah dan makan siang yang masih
hangat juga pastinya..hahaha...terima kasih mas Eko buat jamuannya, lumayan
ngirit ongkos makan,,hehe.. Setelah selesai sholat dan makan siang kita diajak
untuk melihat bendungan kali Progo di dekat rumah mas eko. Sekedar melepas
lelah dan menikmati angin semilir yang berhembus yang menyejukkkan seperti
biasa selalu ada sesi mengabadikan moment dengan jepretan kamera yang hukumnya
wajib bagi kami,,hehe..
Karena hari sudah semakin akan sore kita bergegas kembali ke rumah eko dan bersiap melanjutkan perjalanan menuju Wonosobo. Selama perjalanan dari Temanggung menuju Wonosobo kita sering berhenti ditepi jalan karena cuaca sedang tidak bersahabat kadang hujan kadang gak. Kondisi yang demikian membuat kami sering galau untuk melepas jas hujan atau tidak. Nah inilah aksi kami “RainCoat Boys” disaat menepi di sebuah toko di Parakan, Temanggung.
Melanjutkan perjalanan, memasuki kawasan Wonosobo yang hawa –hawa dingin mulai terasa dan ditemani rintikan air hujan rencana kita mau mampir ke sebuah lapangan tempat dimana dulu pernah dijadikan lokasi syuting film “Preman in Love” yang dibintangi Tora Sudiro tapi karena hujan makin deras rencana mampir diurungkan. Kita nekat untuk melanjutkan perjalanan dengan keadaan yang sudah basah kuyup sekaligus berkabut dengan jarak pandang hanya 5 meter saja. Sepanjang perjalanan di Wonosobo memang banyak menguras tenaga apalagi melewati daerah dataran tinggi dengan jalan yang berkelok – kelok. Ada kejadian yang sedikit memicu adrenalin. Di jalan lurus sekitar daerah Sigaluh, Banjarnegara semua kendaraan melaju kencang. Tiba –tiba ada sebuah bus kecil yang hendak menyalip motor yang aku kendarai, temanku somad memberi instruksi untuk menepi ke kiri karena bus itu mau menyalip tapi karena dari arah yang berlawanan kendaraan yang melaju juga kencang maka bus itu memepet motorku karena kaget aku menepi dan terperosok ke jalan yang penuh dengan genangan air sialnya kondisi jalan itu tak terlihat dan tidak rata untung saja kami tidak sampai jatuh tersungkur,,,alhamdulillah masih diberi keselamatan. Rintangan demi rintangan masih harus dilalui karena belum sampai di rumah temanku nofi. Sampai di Singomerto aku tertinggal jauh dengan 2 motor temanku yang sudah duluan. Gak kebayang betapa horor jalan yang dilewati melewati lereng –lereng bukit dengan penerangan hanya dari lampu motor. Saat itu sudah sangat sore dan mendung menjelang waktu maghrib. Jalan yang terus menanjak dan berkelok kembali menjadi tantangan terberat terlebih motorku yang tidak biasa untuk melewati jalanan seperti ini. Ada kejadian agak ngeri yang hampir terjadi dan memang tidak diinginkan. Aku berpapasan dengan tukang kayu yang baru pulang dari bekerja. Dalam kondisi hujan rintik –rintik mereka pulang dengan naik motor dan membawa gergaji yang panjangnya lebih dari 1 meter. Mereka tepat berada dibelakang motorku. Saat itu jalanan menanjak, maklum saja motorku ngos-ngosan seperti kakek –kakek kehabisan nafas. Dengan cepat aku pindah gigi 1 agar kuat menanjak,mungkin karena kaget tukang kayu itu kewalahan dalam menyalip dan hampir saja gergaji yang dibawa mengenai somad...hufht,,, untung kepala kami selamat,hampir saja kena gergaji kayu itu. Sangat melelahkan memang perjalanan yang ditempuh. Keadaan badan yang sudah menggigil karena daritadi kehujanan,akhirnya kami memutuskan untuk mampir dulu disebuah warung sekaligus untuk menghangatkan badan dan beristirahat sejenak. Kopi dan mie ayam menjadi santapan kami sebelum melanjutkan perjalanan yang masih ditempuh kira –kira 30 menit lagi. Tampak raut wajah teman –teman yang sudah lelah dan lusuh kayak gombal.hehe.. kami berbincang –bincang sambil bercanda untuk melepas penat. Tampak Reza yang sudah tidak sabar untuk sampai di rumah nofi. Karena sepanjang perjalanan ia selalu menanyakan “ isih adoh po ra ? “ ya aku jawab aja “isih suwe karo adoh “...haha... Nofi menanyakan pada kami mau lewat mana jalan aman tapi jauh apa yang dekat tapi agak jelek jalannya. Reza bimbang ia sebenarnya memilih jalan aman tapi teman –teman mengajak untuk lewat jalur cepat saja dengan hati –hati. Akhirnya mau tidak mau Reza ya tetap ikut,,hehhe sabar bro sih adoh,,wkkwkwk.... Setelah kondisi sudah segar dan siap kembali melanjutkan kita cabut dari warung menuju jalur tol alternatif gunung,,haha. Buset dah jalanan ini beda banget dari 2 tahun yang lalu sewaktu aku berkunjung kesini. Tambah yahud aja ini jalan. Jalan makin rusak tak karuan, berlumpur dan tanpa penerangan. Tantangan gak Cuma motor tapi olahraga malam juga bagi para pembonceng setia yang harus jalan kaki karena tidak memungkinkan naik dengan kondisi jalan seperti ini. Ya inilah sensasi ekspedisi malam kali ini, ekstrim, butuh konsentrasi karena kalo gak bisa –bisa masuk jurang,,,hahaha.. Akhirnya rintangan dari ekspedisi ini dapat terlewati, sampai juga di rumah nofi. Rasa lelah, letih , lesu, lunglai, bokong panas walau tubuh dingin, ngantuk dan lapar lagi semua bergabung menjadi satu. Namun ekspedisi malam ini seru, gokil, dan pastinya kebersamaan kami mengalahkan semua rasa yang telah dirasakan. Kami mulai membersihkan badan, makan dan isirahat karena masih ada agenda yaitu nonton bareng liga champions dini hari nanti. Aku lihat teman –teman sudah bisa tidur nyenyak karena terdengar dari paduan suara ngorok dari mereka dengan variasi masing –masing ada yang seperti bunyi hp yang bergetar malah,,,haha.. Apesnya aku gak bisa tidur nyenyak, malah pikiran sempat dihantui dengan tugas kuliah yang belum aku kumpulkan sampai akau mengigau gak jelas. Heran aneh juga inikan liburan kenapa masih kepikiran tugas kuliah,,,padahal semua sudah beres,,,hahaha...Mungkin ini efek –efek kuliah di minggu –minggu terakhir sering lembur dan tidur pagi yang sangat memeras otak untuk mengakhiri tugas dan tes di akhir semester 6. Oke teman saatnya berisirahat dengan tidak nyenyak.
Hari 2 (19 April 2012)
Emang dasar sudah tidak bisa tidur, mau dipaksakan tetap saja melek.
Akhirnya tepat pukul 01.30 aku membangunkan nofi yang juga setengah tidur,haha.
Kami beranjak dari sofa tempat tidur menuju depan tv untuk melihat pertandingan
liga champions antara Chelsea vs Barcelona. Setelah back song terdengar anak
–anak yang tidur di depan tv bergegas bangun untuk nonton bareng. Pasti yang
paling semangat adalah Sugi karena tim kesayangannya sedang bermain. Anak –
anak mulai mengeluarkan serangan mulut karena semua mendukung Barcelona dan
terlihat permainannya mendominasi sepanjang pertandingan. Menit – menit awal
Sugi dan pendukung Chelsea dibuat deg –deg an karena hampir saja gawang Petr
Cech kebobolan, untung saja tiang gawang menjadi penyelamat. Bejo dan bejo
itulah yang ada di sepakbola dan mitos jika kena tiang tim itu akan sial.
Apakah terbukti? Sepanjang pertandingan dibombardir, Sugi hanya terdiam dan sok
cool. Nah inilah yang ditunggu, Sugi sumringah karena justru Chelsea yang dapat
memasukkan bola lewat serangan balik cepat dari Ramires dan sang aktor adalah
Drogba yang menyambut umpannya. Teman –teman menggoda Sugi yang terlihat sudah
lega dan nyaman dan hasil dari nobar ini adalah kemenangan Chelsea, wah pasti
Sugi tidur dengan nyenyak. Agenda selanjutnya kami tidur kembali soalnya nanti
harus pergi ke sebuah curug (air terjun) yang dekat dengan rumah Nofi dan
menuju Dieng. Ya mungkin efek kelelahan, rencana kita molor karena anak –anak
bangun kesiangan. Bergegas satu persatu mandi, tapi aku dan nofi tidak karena
tahu pasti nanti sehabis pulang dari curug pasti mandi keringat....Pukul 8 pagi
kita menuju curug dengan berjalan kaki. Letaknya memang dekat tapi sampai
disananya minta ampun capeknya,hahaha.. Jalannya juga ekstrim , terjal, licin,
dan bersemak liar. Kami menuruni anak
tangga demi anak tangga yang sudah tak terlihat karena sudah tak terawat dan
tidak ada pengelolanya. Entah berapa anak tangga yang telah kami lewati dan
setiap perjalanan kita berfoto mengabadikan momen yang mungkin tak akan
terulang kembali..hehehe..Aku mengunjungi Curug ini sudah yang kedua kalinya.
Oh ya nama curug ini adalah Curug Sikopel. Yang ada dalam pikiranku, mengapa
tempat ini tidak dikelola dengan baik? Padahal obyek panorama disini memanjakan
mata untuk berlama –lama menikmati keindahan alam. Hal yang berbeda dari dua
tahun yang lalu adalah jalan menuju air terjun ini sangat sulit karena sebagian
jalan telah ditumbuhi semak belukar yang menghambat perjalanan. Rasa capek
terbayarkan dengan keindahan panorama air terjun yang kadang airnya membentuk
bayangan pelangi dan angin sepoi –sepoi yang menghempas wajah yang menimbulkan
kesegaran. Sambil menikmati suasana kami melakukan sesi pemotretan dengan
fasilitas terbatas.
Nah inilah aksi kami
Setelah dirasa puas ya ini karena keterbatasan memori dalam kamera,,haha,, kami pulang ke rumah nofi. Oh damn!!! Hal yang paling berat adalah kita mesti naik keatas lagi dengan sisa tenaga yang payah dikarenakan belum ada makanan yang masuk ke dalam perut. Rasanya sempoyongan karena terik matahari semakin menyengat badan dan keringat sudah mulai bercucuran dari dahi ibarat seorang atlet olahraga yang sedang menjalani latihan fisik. Pada akhirnya tiba juga di rumah dengan badan terasa lemas. Sambil menyeka keringat dan ngemil untuk mengisi perut sekaligus sarapan pagi satu persatu dari kami mulai mandi lagi. Oke ekspedisi di hari ini dimulai kembali. Setelah memanasi motor kami bergegas menuju Dieng agar tidak terlalu siang karena sudah jam 10 dan mengantisipasi kalo semisal diatas hujan. Jalan kali ini menanjak terus dan tantangannya sekarang adalah jalanan rusak, tidak rata, banyak batu besar, dan kiri dan kanan jalan tanah terasiring. Mau jadi apa kalo sampai bablas keluar jalur...hahha... sudah satu jam perjalanan, kita akan menuju ke kawah Sikidang dan Candi Arjuna tapi ternyata ada hadangan dari petugas entah itu petugas ilegal atau legal yang mengharuskan kami membayar 40 ribu untuk bisa masuk kesana. Maklum kita memang bolang irit jadi kami menolak untuk harga tiket. Karena pengalaman sebelumnya aku dan nofi lolos dari hadangan petugas jadinya gratis,,hehe... Karena harus membayar itulah, kami memutuskan untuk putar arah dan hanya obyek wisata Telaga Warna yang akan kami kunjungi. Sampai disana kami harus merogoh kocek 5 ribu rupiah untuk masuk ke telaga tersebut. Aku kira hanya ada telaga saja, tapi setelah melihat peta lokasi ternyata di dalamnya ada objek lain yaitu 3 goa apa itu namanya aku lupa.
Nah inilah Telaga Warna yang dimaksud....
Telaga Warna |
Ya warna airnya hijau, di dasarnya merupakan endapan dari tanah yang
mengandung belerang. Terkadang bau belerang masih tercium menyengat di hidung.
Keindahan panoramanya masih sangat alami dan cocok bagi yang sedang galau untuk
menggalau ria dan menenangkan hati. Sekedar melihat –lihat sekeliling telaga
untuk menyaksikan apa yang bisa dilihat mata,,haha... kamera rolling and Action
!!!! kembali kita memanfaatkan momen yang akan jarang terjadi dalam hidup kami
untuk diabadikan dan mungkin sebagai kenangan dan cerita anak cucu kelak.
Nah setelah beberapa foto kita ambil kita melanjutkan mengelilingi daerah di sekitar telaga sambil bersendau gurau layaknya bujangan yang masih slengekan dan apa adanya. Tibalah kita di persimpangan jalan antara menuju 3 goa dan ternyata masih ada telaga lagi disana. Entah apa namanya lupa kami menyusuri jalan setapak menuju telaga tersebut. Ternyata sangat sepi pengunjung dan mungkin pada saat itu hanya kami ber 6 yang datang kesana. Hal itu mungkin karena tempatnya sudah tak terjaga dan pemandangannya kurang bagus juga tapi tempat tersebut suasananya enak, sejuk dan menenangkan. Kami duduk - duduk sebentar dan sekedar melepas lelah sejenak.
Ada hal yang terjadi di tempat ini, ketika kami hendak balik menuju tempat lain azis mendadak kembali ke telaga ini ternyata eh ternyata hp nya ketinggalan dan tergeletak di atas rerumputan,, tak kira baik bener ni bocah mau amal di telaga ,,hehhe.. next, kita pergi ke 3 gua yang ada disekitar telaga. Sekarang aku ingat nama gua tersebut soalnya habis lihat fotonya nah ini dia beberapa gua tersebut. Oh ya kita tidak bisa masuk ke dalam gua karena tempat itu terisolasi untuk khalayak umum mungkin karena dianggap tempat keramat.
Nah ini ada beberapa foto –foto kami sepanjang perjalanan dari 3
gua sampai kami akan meninggalkan Telaga Warna. Pengalaman yang wow banget yang
tak akan terlupakan bersama kawan –kawanku yang super mantap ini,, ya walau
bersama kentank – kentank semua..haha.. tapi tetap seru dan mungkin masih ada
rencana – rencana kedepan untuk dolan bersama.. big thanks brother !!!
Eitssss !!! tunggu dulu cerita masih belum kelar, nanggung soalnya. Daripada gak dikelarin cerita hari ini. Tujuan selanjutnya kami akan pulang ke rumah tapi kebetulan melewati sebuah obyek yaitu Candi Arjuna, niatan kami mau mampir tapi diurungkan karena ada penjaga yang sudah ada di parkiran maunya sih cari yang gratisan,,hehhee... Yah karena mungkin kita sudah jauh –jauh kesini dari Salatiga kita mampir dulu di sebuah Pasar yaitu Pasar Kalang Kobar untuk mencari oleh - oleh. Ternyata tidak ditemui tempat penjualan oleh -oleh khas daerah Banjarnegara dan hanya merupakan pasar biasa. Sempat kita terjebak hujan disana hampir setengah jam sambil menikmati panasnya mie ayam untuk menghangatkan tubuh karena cuaca pada saat itu sangat dingin. Karena hujan sudah reda perjalanan pulang ke rumah nofi dilanjutkan kami tidak melewati jalan seperti pada waktu berangkat karena mungkin beresiko bagi kami. Akhirnya sampai juga di rumah.Hari yang melelahkan pun terlalui,,,alhamdulillah.
Hari 3 ( 20 April 2012 )
Hari ini adalah hari terakhir kita melancong dalam agenda yang kami
rencanakan. Pagi –pagi kami sudah packing –packing untuk kembali lagi ke kota
Salatiga tercinta. Kami pulang lebih pagi karena hari ini adalah hari Jumat
jadi kami mengejar waktu supaya nanti dapat melakukan Sholat Jumat. Setelah
sarapan, kami berpamitan kepada orang tua Nofi dan sangat berterima kasih
banyak karena telah menampung kami selama 2 malam kami menginap. Perjalanan
pulang saat dari Banjarnegara kami mampir dulu di alun –alun kota untuk melihat
–lihat keadaan sekitar. Selama perjalanan pulang emang lebih mudah karena
jalanan sudah mulus kembali. Setelah berhenti sebentar kami melanjutkan
perjalanan menuju kota Wonosobo. Rasa capek mulai terasa lagi –lagi kita rehat
di alun –alun kota Wonosobo. Di bawah pohon Bringin yang rindang kita menikmati
suasana alun –alun yang terlihat asri dengan sebotol teh sosro sesekali melihat
gadis –gadis yang berlalu lalang untuk menjernihkan mata. Kami menghabiskan
waktu di alun -alun untuk menunggu sholat Jumat dan berfoto bersama.
Suara adzan berkumandang kami
bergegas menuju ke masjid. Hati dan pikiran selalu tenang setelah beribadah di
masjid, kami bergerak untuk melanjutkan perjalanan. Kita mampir dulu di pusat
oleh –oleh karena rasanya terasa kurang sudah pergi jauh –jauh sampai disini
tidak bawa apa – apa dan sekaligus buat oleh –oleh keluarga. Aku membeli
makanan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Karena penasaran dengan namanya
Carica dan opak maka akhirnya aku beli 2 makanan tersebut. Carica itu seperti
manisan yang dikemas seperti nata de coco dan ternyata rasanya mak nyus banget.
Oleh –oleh telah di dapat kita melanjutkan perjalanan melewati Kota temanggung.
Karena lapar melanda lagi –lagi kita mampir ke alun –alun kota. Nah ini alun
–alun ketiga yang telah kami singgahi dan ini untuk yang ketiga kalinya kami
makan mie ayam berturut –turut selama 3 hari,,,hahaha.. Perut kenyang, hati
senang, tapi dompet menjadi malang,,hehe..
Ada kejadian yang aku masih ingat selama perjalanan di Temanggung. Oleh
–oleh yang dibeli Azis jatuh ke jalan karena tidak dimasukkan ke dalam tas
karena sudah tidak muat lagi. Untungnya kagak remek diterjang kendaraan lain
yang melintas,,, Apa jadinya kalo sampai remek, pasti oleh –oleh remek yang
akan diberikan Azis ke Ibunya...hehe.. Dari Temanggung kita pulang tidak
melewati jalan yang sama seperti saat berangkat lewat Getasan, kita berbelok
arah melewati Jalan Yogya –Semarang yang lebih landai dan banyak jalan lurus
sehingga lebih terasa cepat. Sampai di
Pringsurat kami mengalami kendala karena hujan deras. Sepertinya motorku mulai
ngambek mesin mengalami kendala yang menimbulkan suara tek etek –etek.
Sepertinya ini karena mesin tervorsir perjalanan jauh sekali. Suaranya kayak
kitiran ( kincir) yang membuat tidak nyaman. Gak peduli pokoknya yang ada
dipikiran pengen cepet –cepet sampai di Salatiga. Akhirnya Pukul 16.00 sampai
juga di kontrakan. Syukur kamis elamat dengan kondisi baik –baik saja. Tapi
Nofi dan Azis belum juga sampai padahal mereka duluan yanga da di depan.
Ternyata terjadi miskomunikasi, mereka sudah 30 menit menunggu di persimpangan
jalan Banyubiru,tapi kami leat jalur berbeda sehingga tidak ketemu. Yeah inilah
perjalanan kami menjadi bolang selama 3hari yang mengisi liburan di akhir
semester 6. Okey thanks to my friends Azis, Nofi, Reza, Sugi, and Eko for the excited trip....
0 komentar:
Posting Komentar