Enjoy your life !!!





Minggu, 16 September 2012

CERITA MINGGU KE - 1 PPL - part 2

Hari 4
Kamis 13 September 2012

Beranjak  dari petualangan saya di hari ke empat ini kegiatan yang akan saya lakukan bersama team ppl adalah mengikuti kegiatan belajar siswa kelas 2 pada jam pertama adalah penjaskes, sebelumnya aku meminta ijin dengan pak Said yang bertindak sebagai guru olahraga. Kami beranjak mengikuti arah dimana beliau dan murid –murid menuju lapangan. Ternyata tempat yang dipakai adalah selepan (read :tempat menjemur gabah padi) yang sepertinya sudah lama tidak terpakai. Di lahan kosong itulah Pak Said mulai melakukan pemanasan sebelum olahraga dimulai. Tingkah anak – anak yang masih suka bercanda, ada beberapa yang selalu salah dalam menirukan gerakan pemanasan. Anak – anak terlihat manja sekali terlebih yang cewek. Pak Said berulang kali di gleyoti atau ditarik –tarik bajunya apabila apa yang di mau anak tidak dituruti,sampai – sampai kewalahan karena ia dirubung oleh sekumpulan anak nan manja itu. Setelah pemanasan selesai Pak Said memberikan permainan yakni kejar tangkap mungkin namamnya, jadi muri – murid cewek harus menangkap yang cowok sampai semua tertangkap. Kami hanya bisa menikmati situasi gembira yang dirasakan anak – anak. Ada kejadian lucu yang terjadi. Hal yang tak kami duga sebelumnya. Lagi –lagi Pak Said ditarik –tarik oleh murid cewek  ternyata mereka pengen Pak Said kenalan dan menyalami kami mahasiswa PPL yang saat itu ikut.haha ada aja ini murid –murid mengerjai gurunya. Setelah itu belum selesai eh ternyata aksi anak –anak manja ini,,,aku menjadi korban selanjutnya yang ditarik –tarik karena vita salah satu temanku mengatakan kalo pak wisnu  itu mirip pak said (sebenarnya sih Cuma mirip postur dan tinggi dan mungkin kelakuan,,hahaha) lah repot banget malah disuruh buat salaman dengan pak Said. Untung aku bisa menghindar dan lolos deh dari serbuan anak – anak manja. Kegiatan berlanjut dengan permainan sepakbola oleh anak laki –laki dan anak perempuan bermain kucing dan tikus bersama ibu guru ppl. Keceriaan anak – anak ini sangat menghibur sekali. Setelah puas kami kembali ke sekolah untuk istirahat. Setelah berpanas ria kami kembali ke base camp (perpus). Baru sejenak duduk datanglah murid kelas 3 mengajak berolahraga...ealah karena gak ada yang mau akhirnya kau dan yoga mendampingi anak – anak kelas 3 untuk olahraga karena pak said kebetulan ada tugas dari sekolah. Kembali lagi ke selepan. Akrena sudah siang dan terik matahari menganga lebar anak – anak langsung kami suruh main bola. Ini yang aneh cuma ada 2 murid perempuan. Mau olahraga apa ini?.kalo ikutan main bola jelas gak mungkin. Akhirnya tak tanya
“gak bawa bola?” dua anak itu cuma geleng. Kalo mungkin ada bola kan pasti bisa main lempar tangkap nah Derra tak tanya lagi “lha kalo olahraga sama pak Said mainnya apa?”. “main pasaran”....whattttt?/??? olahraga tapi pasaran,,,ahahah aneh sekali,,,,ya akhirnya mau tidak mau dua anak ini aku tinggal lalu aku mengamati anak laki –laki yang bermain bola. Tampak rizky yang berbadan gendut sudah tidak sabar untuk bermain. Ia minta temannya untuk gantian bermain tapi tidak ada yang mau. Masuk juga ia karena temannya ada yang capek. Anak – anak semangat mengejar –ngejar bola terkadang tembakannya keras sampai berulangkali saya memeringatkan mereka untuk pelan –pelan karena beberapa kali bola mengenai genteng rumah kosong. Takutnya kan genteng jatuh dan kena kepala. Ada insiden dimana seorang anak ceritanya mutung dan marah karena bola yang dianggap masuk tapi tidak dihitung. Bima namanya anaknya hitam kurus sepertinya jago main bola. Ia duduk ditumpukan genteng yang sudah pecah –pecah dan mulai mengamuk melempari rumah kosong denagn genteng itu. Buset dah dinasehati pun tetep ngeyel akhirnya setelah tenang ia kembali bermain lagi. Lagi – lagi kesabaranku di uji, enggar yang saat itu istirahat di dekatku tak tanya –tanya sekalian aku kenal gimana orangnya...rasanya pengen ngejitak nih bocah yang perwakannya kecil tiap kali ditanya ia menggubris saja omonganku denagan kata – kata andalan “luweh to” “karepku tow” “yo ben lah “ daripada makin dongkol mending menyudahi saja,,wkwkkwk.....wealah ketemu lagi dengan sosok makhluk super cerewet namanya nova.... dia ngajak ngobrol mulai minta no hp, tanya udah punya paca belum, minta dipijitin, sampai minta jajan...hem hem kesabaran sepertinya akan diuji juga di kelas 3 yang menurut saya anaknya bandel dan susah diatur dan tentunya punya karakter yang unik –unik sumpah gila...ahahahhah...tugaspun selesai kami kembali ke sekolah, di sekolah pun mereka nyleneh aku dan yoga disuruh masuk ke kelas. Kata nova kalo gak ngasih no hp gak boleh keluar dan kami dikunci....daripada makin pusing aku kembali ke perpus. Ternyata hanya sebagian dari kami yang ada disana yang lain ada yang ikut observasi di kelas agama. Belum juga sebentar duduk aku dan yoga mendapat panggilan kembali, untuk melaksanakan tugas mengantar surat ke UPTD kecamatan Sidorejo. Setelah kelar kami bisa beristirahat juga. Di sela waktu luang kami ngobrol – ngobrol seputar kondisi ruang guru yang menurut salah teman kurang harmonis dan itu juga aku rasakan terlebih hari ini pak kepala sekolah agak gimana dari hari biasanya. Pokoknya hari ini luar biasa......

Hari 5
Jumat 14 September 2012

Pada hari ini aku dan teman – teman PPL tidak menggunakan seragam formal hitam putih melainkan memakai baju batik walau tidak seragam dan rupa – rupa warnanya. Hal ini supaya kita tidak jenuh memandang hanya memakai seragam hitam putih melulu selama satu minggu. Jadwal ku hari ini adalah observasi kelas tinggi. Aku  kedapatan untuk observasi ke kelas 5 yang diampu oleh pak Aris. Sebelumnya aku sudah berkenalan dengan beliau. Orangnya ramah, baik, sopan dan kalem. Saat itu pelajaran Pkn anak – anak sangat tenang sekali berbeda dengan anak kelas 3 yang heboh. Di Kelas ini aku juga belum mengenal satu pun siswa. Suasana tampak tenang ternyata mereka sedang mendapatkan tugas untuk meringkas materi. Selama aku dan temanku di dalam kelas mengamati situasi pembelajaran, timbul rasa tidak enak dalam diri kami karena sepertinya pak Aris tidak nyaman dan ia sering sekali keluar kelas dan meninggalkan ruangan dalam satu jam pelajaran ini. Saat di kelaspun terlihat grogi saat menyampaikan pelajaran karena  mungkin terlalu lama di amati seakan - akan aku dan temanku adalah pengawas sekolah,,hehe. Sembari  murid mengerjakan tugas pak Aris sepertinya sedang mengoreksi lks. Dari sini aku tidak dapat mengetahui bagaimana Pak Aris mengajar muridnya karena saat itu hanya diberikan tugas dan latihan soal saja. Jadi aku belum mengetahui bagaimana caranya mengajar. Pelajaran pada pertemuan kali ini sepertinya hanya mengerjakan soal – soal saja dan yang terakhir pak Aris mendiktekan soal dan murid menjawab. Kelas menjadi ramai saat sesi pencocokan jawaban  jawaban siswa beragam dalam beberapa soal sehingga anak- anak menanyakan setiap jawaban yang berbeda. Ada yang mengacungkan jari, ada yang langsung berteriak – teriak, ada juga yang langsung menghampiri gur ke depan. Karena saking ramenya dan Pak Aris dirubung anak – anak di depan akhirnya mungkin karena sudah memuncak kesabarannya ia sedikit berteriak keras supaya anak – anak kembali ke tempat duduk dan ia memberikan isyarat kalo jawabannya bukan seperti yang disebutkan berarti salah. Inilah yang mungkin diperlukan ketegasan dari seorang guru agar supaya siswa tidak selalu menanyakan jawaban yang sebenarnya salah tapi masih saja ditanyakan. Bel istirahat telah berbunyi aku menyalami Pak Aris dan bergegas kembali ke perpustakaaan. Di Perpustakaan sudah banyak anak – anak yang sedang membaca buku, saat itu ada yang ingin meminjam dan mengembalikan buku, karena tidak ada yang bertugas saat itu juga aku bertugas mencatat buku – buku yang akan dipinjam dalam buku administrasi. Segitu saja aktivitas yang aku lakukan karena hari ini pulang awal.

Hari 6
Sabtu 15 September 2012

Agenda di hari ini sepertinya tak terencanakan, karena beberapa hari aku dan teman – teman tidak bertemu dengan bapak Kepala Sekolah sehingga jadwal atau tugas kami pun belum tahu akan apa. Kami berinisiatif untuk menuju ruang guru dan melakukan observasi ke kelas – kelas yang belum pernah dimasuki. Aku dan dua temanku Dwi dan Andri masuk ke kelas dua yang  di ampu oleh bu Noerdjanah. Di kelas ini aku sedikit mengenal  beberapa nama muridnya yakni Dodi yang berbadan paling tinggi di kelas, Yahya yang bentuk – bentuknya persis seperti Alif siswa kelas 1(setelah saya telusuri ternyata ia kakaknya), Anti (siswa perempuan paling gendut dengan rambut di kepang panjang), Manda, anaknya manja ,matanya sipit putih kaya orang korea, aku mengenalnya karena pada hari yang lalu ia selalu bersalaman setiap pagi jika bertemu tapi selalu mencium punggung tangan saya dengan bibirnya sampai kadang tangan saya basah, ada juga khodijah yang sepertinya belum bisa menerima kedatangan saya,,hehee... observasi dimulai, aku mulai melihat bagaimana bu Nur melakukan interaksi dengan siswa kelas 2. Asyik sekali cara mengajarnya sehingga terlihat anak – anak antusias mengikuti pelajaran. Ibu guru dan anak – anak juga seringkali menyanyi dan hal itu tak lepas dari pelajaran yang sedang dilakukan dan masih terkait. Pada kelas dua ini memakai model tematik yakni menggabungkan beberapa pelajaran dengan tema yang sama dan diajarkan semua tidak seperti mengajar mata pelajaran. Aku dan teman – teman juga bingung saat menyaksikan bu guru mengajar dengan model tematik karena sebelumnya kami belum pernah praktek dalam mengajar kelas rendah.Nampak asyik sekali pembelajaran yang dilakukan mulai dari awal masuk ke pelajaran matematika dengan guru bertanya hewan apa yang kalian pelihara atau sukai? kemudian menanyakan berapa jumlah kakinya? Hingga berlanjut masuk ke pelajaran SBK dengan melipat kertas dan membentuk suatu model dan disitu juga dapat disispkan juga pelajaran matematika mengenai bangun persegi, terus berapa jumlah persegi dari hasil lipatan? Anak – anak dibimbing untuk membuat model sebuah kapal – kapalan. Setelah anak selesai bu guru menyuruh anak untuk menempel kapal itu pada buku gambar lalu menghiasnya dengan bendera, asap dari cerobong, dan air yang dilukis dengan pensil warna. Saat anak sedang asyik mengerjakan Bu Nur mendekatiku aku pun dapat kesempatan untuk bertanya – tanya seputar pembelajaran yang dilakukan. Banyak manfaat yang aku peroleh setidaknya ada gambaran bagaimana mengajar di kelas 2 annti karena untuk 2 minggu ke depan aku mengajar di kelas ini yang notabene dengan pembelajaran tematik yang sebelumnya belum pernah aku praktikkan. Semoga melalui observasi ini bermanfaat dan aku tidak bingung lagi. Setelah sebentar berbincang – bincang Bu Nur menyerahi saya untuk menjaga saat anak – anak mengerjakan tugas. Ini kesempatanku untuk sedikit mengenal siswa dan berinteraksi dengan mereka. Ada yang malu – malu saat ditanya, ada yang dengan cepatnya ingin diperhatikan. Satu persatu aku tanyai nama mereka,tapi belum juga hafal. Aku mulai mengecek gambar – gambar mereka ada yang dengan bangganya melihatkan tapi ada juga yang tidak mau melihatkan pekerjaannya. Waduh, ini sepertinya yang akan menjadi tantangan buat saya kedepan menghadapi anak – anak yang tidak mau melihatkan hasil pekerjaanya. Seperti Khodijah, anak perempuan yang manis dan lucu, kalau diajak bicara ia tidak takut tapi saat aku mendekat untuk melihat buku gambarnya ia malah mengambil dan menutupi buku gambarnya dan menyuruh saya pergi, kalo saya tidak pergi dia tidak mau mengerjakan. Tidak hanya Khodijah ada juga yang lain tapi mereka lebih diam. Aku menyadari mungkin mereka memang belum begitu dekat dengan saya yang baru pertama kali masuk kelas mereka. Semoga mereka bersahabat. Bel istirahat berbunyi aku menyuruh anak – anak untuk beristirahat dan melanjutkan tugasnya nanti lagi, anak – anakpun mulai berhamburan keluar kelas. Ditengah – tengah perjalananku ke perpus, beberapa anak – anak kelas 2 yang ikut juga ke perpus meminta supaya aku nanti mengajar lagi kesana. Aku  hanya bisa mengiyakan tapi kenyataannya aku tidak kesana karena Bu Nur juga ada kecuali beliau sedang berhalangan atau ada urusan. Memasuki paruh waktu setelah waktu istirahat Pak Juhartono menghampiri kami yang sedang duduk – duduk. Beliau memberikan pengarahan bahwa nanti akan ada ekstra Tari dan ada sedikit PR buat mahasiswa untuk mengetik data berupa format penilaian guru dan masing – masing dari kami mendapat jatah. Tepat Pukul 10.00 kami bergegas menuju ruang kelas untuk melihat anak – anak berlatih tari. Disana ada Pak Bambang yang merupakan guru tari jawa. Anak – anak yang berlatih tari kali ini adalah anak kelas 4 dan kelas 5 mereka masih semangat dalam berlatih walau sebenarnya jam KBM sudah berakhir. Sekiranya sudah setengah jam mereka berlatih Pak Bambang mengakhiri latihan dan akhirnya selesai sudah aktivitas hari ini. Dari Kegiatan PPL selama seminggu ini banyak hal yang aku dapatkan seperti mengenal orang – orang baru, bisa mengingat masa – masa kecilku dulu saat SD, mengetahui beragam cara guru dalam mengajar, menemukan anak – anak yang mempunyai karakteristik unik, bisa berintreaksi dengan murid dan guru –guru, so pastinya banayk hal yang bermanfaat yang aku dapat. Berasa awet muda saat melihat canda tawa anak – anak, polah tingkanya yang menghibur dan terkadang menimbulkan gelak tawa. Tapi tidak hanya itu saja kesabaran sebagai calon guru juga diuji juga dalam situasi saat ini misalnya saja menghadapi anak yang susah diatur, anak – anak yang manja terhadap gurunya. Benar – benar ujian menghadapi anak SD butuh melapangkan dada dan dan bisa mengontrol emosi. Minggu pertama ini adalah minggu yang berkesan bagiku

CERITA MINGGU KE - 1 PPL - part 1

CERITA  PPL  SD N PULUTAN 01 SALATIGA

SURVEI TKP PPL

Sabtu, 8 September 2012

Memulai awal perjalanan saya sebagai calon guru,  saya dan teman –teman seperjuangan yakni mahasiswa PGSD UKSW angkatan 2009 yang untuk saat ini sebagai MABA(mahasiswa bangkotan yang uzur) mahasiswa tingkat akhir yang mulai sok sibuk dengan aktivitasnya hari ini mungkin sebagian dari kami mulai melakukan survei menuju tkp tempat ppl dimana kami ditempatkan. Satu hari sebelumnya kami semua mendapatkan pembekalan dari progdi terkait dengan sosialisasi dan pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang akan dilaksanakan mulai tanggal 10 September 2012  serta pembagian kelompok dan sd tempat kita akan belajar banyak hal. Oyapz,kebetulan sekali kelompok ppl ku adalah teman –teman kelas sendiri teman –teman kelas G dengan jumlah 8 orang termasuk saya ditambah 1 teman dari Kalimantan yang daftarnya menyusul, team ppl ku mereka adalah Yoga, Eko m, Andri, Vita, Yohana, Dwi lestari, Ani, dan Riandhi Pastalu.

Hari ini kami melakukan survei ke SD N PULUTAN 01 tanpa kehadiran dwi dan yohana dengan maksud dan tujuan untuk mengetahui letak sd dan memastikan jadwal penyerahan mahasiswa kepada pihak sekolah sekaligus bersilaturahim dengan pihak sekolah sembari melihat keadaan sekitar sekolah yang akan kita tempati selama kurang lebih 3 bulan. Tiba di sekolah yang dimaksud, kesan pertama saya adalah sekolahnya sempit dan sepi,,,hehehe...kebetulan kami sampai disana sudah agak siang sekitar pukul 10 dan bebarengan dengan adanya gerak jalan yang diikuti murid –murid sd tersebut. Sampai di kantor guru kita disambut oleh beberapa guru kami saling bersalaman dan berkenalan. Pak Juhartono beliau adalah Kepala Sekolah nya. Setelah kami dipersilakan duduk Yoga menyampaikan maksud kedatangan kami ke sd, Pak Juhartono menerima kedatangan kami dengan hangat dan ramah layaknya kawan sendiri. Beliau sepertinya berjiwa muda dari caranya berbicara dan berinteraksi dengan kami sehingga kami bisa rileks dan tidak canggung. Satu persatu dari kami ditanyai mengenai asal, tempat tinggal, dulu SMA dimana nilainya berapa,  sampai IPK juga ditanyakan. Karena seperti yang saya bilang beliau juga senang bercanda, aku menjadi korban pertama yang digarapi ( read: investigasi) pertanyaan yang dilontarkan memaksa saya untuk menyeritakan ingatan masa lalu,hehehe dari kenapa saya daftar PGSD kok tidak yang lain atau kuliah di luar UKSW, jawaban – jawaban yang aku lontarkan seakan –akan sangat berat untuk saya keluarkan,,hahaha....terus ditambah apakah saya menyenangi untuk menjadi guru SD sampai sekarang,,,?hawa menjadi semakin gerah,,,aku menjawab untuk saat ini saya memantapkan diri untuk mengabdi menjadi calon guru sd karena dengan banyak alasan yang saya dapat setelah 3 tahun ini mengarungi dunia perkuliahan. Insyaallah saya mantapkan diri ini,,,amin.

Setelah semua kebagian jatah di wawancarai oleh beliau perbincangan kami diakhiri dengan pengarahan bahwa mahasiswa bisa datang ke Sd mulai hari senin untuk mengikuti upacara bendera sekaligus perkenalan mahasiswa dengan warga sekolah. Setelah itu kami melanjutkan kegiatan observasi melihat – lihat sekitar sekolah. Wow tidak seperti kesan pertama yang aku kira sd nya sempit ternyata di belakang masih ada perpustakaan dan mushola. Perpustakaannya cukup luas letaknya ada dibawah karena tanah di daerah ini miring. Guru yang mendampingi kami saat itu adalah Pak Ibnu guru kelas 6. kami nantinya akan menggunakan perpus sebagai ruang kerja team ppl. Perpus tidak terawat dengan baik, banyak debu dan terlihat lamat –lamat yang menghiasi ternit. Sepertinya tempat ini memang jarang dipakai. Kami selama di perpus mendapat perbincangan privat dengan beliau mulai dari kondisi sekolah, murid, dan lingkungan sekitar. Pak Ibnu memberikan gambaran dimana selama ia mengabdi di SD ini. Menurut saya ia sosok yang penuh tanggung jawab, keras, disiplin, dan mungkin salah satu guru yang membanggakan di SD ini dengan manuver –manuver yang ia lakukan selama mengabdi misalnya saja ia memberlakukan jam malam untuk belajar bagi siswa kelas 6 mulai pukul 18.00 – 20.00 tanpa dipungut biaya apapun. Hal ini mungkin salah satu cara beliau untuk meningkatkan kemampuan dan semangat belajar siswa. Beliau juga menjelaskan bahwa sebagai seorang guru kita dihadapkan akan dua pilihan yakni surga dan neraka. Surga dan neraka? Kenapa bisa demikian, pertama kita akan mendapat surga apabila kita mengajarkan akan hal- hal yang benar kepada murid dan mengajar merupakan salah satu bentuk ibadah dalam bentuk menyalurkan ilmu yang bermanfaat yang kelak balasan tersebut kita terima di akhirat. Bagaimana bisa kita mendapat neraka?yak mengajarkan sesuatu yang salah adalah sama dengan menurunkan dosa kelak ke depan. Salah saja kita dalam memberikan pengetahuan kepada siswa akan menjadi bencana apalagi dalam pemahaman suatu konsep karena untuk tingkatan ini kita sebagai guru mengajarkan hal – hal yang paling mendasar dulu yang mesti dipahami siswa dengan benar. Jadi menjadi guru itu memang harus hati – hati juga. Bukan maksud untuk mencari kesempurnaan tapi sebagai manusia pasti akan ada kesalahan –kesalahan yang tejadi, itu wajar setidaknya dapat di minimalisir.  Setelah puas bercerita pak Ibnu sepertinya haus,,lhoh,,hehehe...maka ia mengakhiri ceritanya dan mengarahkan kami supaya mengatur sendiri ruangan. Oh ya sepertinya team kami akan mendapatkan sedikit pembenahan untuk mengatur ruangan perpus supaya kami nyaman untuk menempati,,kami putuskan untuk menata ruang pada senin saja karena hari sudah siang. Setelah berpamitan kami meninggalkan Sd dan makan bersama di Alun –alun Pancasila untuk membahas kelanjutan kerja tim dan apa saja yang dipersiapkan..... WELCOMING PPL 2012


Hari 1
Senin 10 September 2012

Akhirnya setelah sekian lama sejak 3 tahun yang lalu, aku bisa merasakan mengikuti upacara bendera lagi. Kali ini aku dan team ppl sudah mulai terjun ke Sd dengan anggota team yang lengkap. Guru –guru dan murid – murid SDN Pulutan 1 sudah mulai menempatkan diri. Sedikit aneh karena sudah lama aku tidak merasakan upacara lagi. Terlihat sekitar 80 an murid berbaris rapi,  di depan terlihat pemimpin upacara dengan sosok seorang perempuan kecil dan suaranya keras yang bersiap melaksanakan tugas. Entah anak kelas berapa tapi yang jelas sepertinya ia anak yang berani dan penuh ekspresi terlihat dari raut wajahnya. Aku mengamati sekeliling sekolah dan suasana upacara kali ini. Terlihat siswa – siswanya diam dan terlihat anteng walau hanya beberapa saja yang tidak serius mengikuti upacara. Sekitar 40 menit berdiri akhirnya upacara telah selesai dilaksanakan. Tidak seperti biasanya anak – anak tidak langsung masuk ke kelas mereka disuruh tinggal di lapangan oleh pak Ibnu. Satu persatu dari kami mulai mengenalkan diri kepada semua siswa,s etelah selesai kami balik menuju ruang kerja di perpus. Seperti yang telah direncanakan hari sabtu agenda kami tim ppl hari ini adalah membersihkan dan menata ruang perpustakaan yang masih amburadul dan berdebu. Hampir dua jam aku dan teman – teman berkutat dengan debu di dalam ruangan yang mengakibatkan hidungku yang sensitif mulai berulah, bersin –bersin pun tak terhindarkan. Sepertinya akan kembali pilek karena serangan debu ini. Tampak banyak murid sekarang menghampiri perpus karena kehadiran makhluk asing sejenis kami yang tiba – tiba datang dan akan menempati tempat ini selama 3 bulan ke depan. Anak – nak sepertinya mulai ingin dekat dengan kami, terlihat sosok pemimpin upacara tadi yang ternyata bernama Ana siswa kelas 4 yang super sekali cerewetnya. Tidak itu saja ternayat teman Ana juga banyak yang demikian. Sedikit demi sedkit aku mulai mengenal beberapa anak yang menurutku punya karakterisitik yang unik. Anak – naki inilah yang paling mudah untuk dihafal. Tak terasa kelar beres - beresnya dan perpus juga sudah nyaman kami menunggu Dosen pembimbing kami yakni Pak Ridha yang rencana akan datang pukul 10.00 untuk menyerahkan kami ke pihak sekolah secara resmi. Penyerahan mahasiswa PPL berlangsung di Perpustakaan pihak sekolah diwakili oleh Pak Kepala Sekolah Bapak Juhartono dan Ibu Christina sedangkan dari UKSW oleh Pak Ridha. Akhirnya resmi juga kami diserahkan dan pak Ridha berpesan kepada kita supaya selam kita mengabdi disini harus menjaga nama bak almamater dan melakukan semua kegiatan dengan sepenuh hati. Kegiatan penyerahan usai kami melanjutkan aktivitas kembali dengan diskusi kelompok PPL untuk menentukan ketua yang disepakati adalah Yoga, sekretaris vita, dan bendahara Andri serta seragam yang akan kita gunakan selam PPL bahwa disepakati untuk menggunakan batik seragam juga. Tepat pukul 13.00 kami berpamitan kepada guru – guru karena kami masih akan ada kuliah lagi setelah PPL


Hari 2
Selasa 11 September 2012

Hari telah berganti dan saya sepertinya akan terbiasa untuk bangun pagi lagi karena PPl ini.sepertinya belum banyak kegiatan yang akan aku dan teman -teman lakukan selama satu minggu ini karena masih dalam tahap mengenal situasi dan kondisi dan adaptasi dengan lingkungan baru.  Bel telah berbunyi kami naik ke atas menuju ruang guru untuk sekedar kepo apa tugas yang akan kita lakukan hari ini. Sampai di ruang guru kami menyalami beberapa guru yang ada dan bertemu dengan Pak Juhartono yang telah membawa gulungan plastik besar entah untuk apa. Beliau mengatakan tugas kami hari ini adalah menyampuli buku di perpustakaan dan kegiatan observasi kelas dimulai besok. Walah buku segitu banyaknya padahal banyak yang belum disampuli. Pasti akan sangat lelah sekali. Pak Tono bilang kalo yang disampuli yang sudah ada labelnya saja. Alhamdulilllah ternayata masih banyak buku yang belum diberi label kami setidaknya tertolong dari menyampuli buku satu perpus.kami pilah –pilah buku yang sudah ada labelnya dan kami mulai kerjakan. Selesai juga pekerjaan kami selama tiga jam. Kami leyeh –leyeh dan mulai basa basi cerita ngalor ngidul untuk melepas rasa lelah sekaligus mulai berpikir keras lagi saat teman –teman mengajak untuk menyusun jadal mengajar individu yang nantinya dikumpulkan jadi satu. Setelah di rekap jadi satu oleh beberapa anak yang sudah menyetor jadwalnya banyak yang bentrok . Daripada makin pusing kami menyuruh sekretaris untuk menyusun jadwalnya di rumah. Agenda kami hari ini adalah di akhiri dengan survei kain untuk seragam PPL di toko kain Klewer.


Hari 3
Rabu 12 September 2012

Hari ini adalah jadwal kami dalam melakukan observasi mengajar ke kelas – kelas. Setelah menemui kepala sekolah kami disarankan untuk  masuk ke ruangan kelas rendah ( 1-3 ). Team dibagi menjadi tiga untuk memasuki kelas masing – masing yang telah ditentukan. Aku mendapat jatah mengobservasi kelas 3 bersama Yohana dan eko . Karena guru yang mengampu jam pertama belum hadir maka kami memasuki ruang kelas 1 dan 2. Aku8 dan eko memasuki ruang kelas 1 yang sebelumnya ada dwi, yoga, dan andri. Kelas terlihat makin banyak karena kehadiran kami berlima. Yak murid kelas satu berjumlah 6 orang dengan tatanan meja berbentuk U dan Ibu Christina adalah wali kelas tersebut. Karena murid yang berjumlah sedikit itu saya bisa hafal nama –nama mereka yakni Bagus ( anak yang periang, paling aktif dikelas, mirip Ozan dalam tayangan sketsa Trans TV menurut teman saya eko, dan anak yang tidak naik kelas dua kali  setelah saya telusuri lebih dalam,,hehehe), Anggun ( teman yang paling dekat dengan bagus, pemalu, dan giginya gigis ), ,alif ( perawakannya kurus kering, pendiam, suka tidak fokus dan mainan sesuatu di laci meja ), Maulida ( gadis cilik berjilbab, pendiam, pemalu, suaranya kecil). Nah pelajaran dimulai Ibu guru mengajak bernyanyi anak – anak . kami sebagai observer menyoba untuk mengenal situasi kelas dan bagaimana guru dalam menyampaikan pelajaran. Ada beberapa hal yang harus diketahui bahwa dalam mengajar ini guru lebih banyak seperti bercerita berinteraksi lebih dekat dengan siswa dengan bahasa yang lembut dan sopan supaya siswa dapat antusias dan tidak takut dalam menerima pelajaran. Serius tapi santai seperti berbincang – bincang. Kesempatan inilah kami gunakan untuk mengetahui keadaan kelas bagaimana nantinya saat kita akan mengajar dan berinteraksi dengan anak kelas 1. Pelajaran pada jam ini agak cepat karena ada pemeriksaan kesehatan dari dinas kesehatan. Anak – anak diperiksa kondisi mata telinga dan gigi serta diberi imunisasi satu demi satu. Terlihat sosok Bagus yang sepertinya sangat takut untuk di suntik. Ia menepi di sudut ruangan sambil memegangi bahunya. Beberapa anak menangis saat disuntik mungkin mereka takut dengan jarum dan menahan rasa sakit yang dirasakan. Tapi kali ini Bagus aman karena sebelumnya ia sudah pernah di vaksinasi. Setelah pemeriksaan murid – murid beristirahat dan kami kembali ke perpustakaan untuk sekedar sarapan makanan ringan. Agenda kami selanjutnya adalah mengamati kelas tinggi ( 4-6 ). Nah ini.. aku, Yohana , dan Yoga kebagian jatah kelas 4 yang notabene kelas yang paling dekat dengan kami mahasiswa ppl. Kelas yang rame dengan murid- muridnya yang bisa dibilang supel –supel. Kami memasuki ruangan yang di ampu oleh bu Siti Wahyuni dengan siswa berjumlah 11 orang yakni Figo anaknya gendut dan bikin gemes, Ifan dan Jefri ini anak setipe  dan sama – sama doyan ngoceh , Ana aku kasih predikat miss cerewet, Della, Salsa, Rika, Ryan yang saat itu tidak masuk karena sakit, Rifal, Afid, dan Laskar anak unik yang setiap kali bertemu selalu minta salaman. Aku kenal semua murid kelas 4 dan predikat  murid paling heboh adalah ana dan jefri yang cerewetnya minta ampun. kali ini kami menjadi observer kembali dalam pelajaran bahasa Indonesia. Kali ini mungkin aku akan membedakan bagaimana mengajar kelas rendah dan kelas tinggi. Pelajaran dimulai dengan membaca sebuah artikel secara bersamaan. Setelah itu satu persatu disuruh untuk membaca. Timbul kebosanan dari kami observer karena bacaan yang sama dan diulang –ulang oleh masing – masing siswa. Namun hal itu dilakukan guru dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan masing - masing siswa dalam membaca. Dibalik itu ada hal lucu yang terjadi, beberapa siswa selalu salah dalam membaca sebuah kata yang seharusnya diucapkan “medali” tapi yang keluar dari mulut malah “mendali” hal itu terus terulang berkali –kali,,,haha mungkin sudah kebiasaan lidah jadi susah untuk diubah. Ada juga kesalahan siswa dalam mengucapkan kata – kata sukar yang belum dimengerti apalagi dalam bahasa Inggris yang diucapkan dengan ilat jowo jadi terasa lucu didengar. Kelas ini memang kondusif murud- muridnya antusias dalammenerima pelajaran walau terkadang ada yang bermain sendiri. Pelajaran telah usai saatnya kami kembali ke perpustakaan. Di perpustakaan ternyata sudah ada pak kepala sekolah yang sibuk mengerjakan sesuatu. Kami berbincang –bincang untuk melanjutkan menyusun jadwal mengajar yang masih belum kelar. Ternayata eh ternyata setelah seorang teman ku mengintip apa yang dikerjakan oleh pak kepala sekolah,,,wuiddihhhh  jadwal yang kita susun sedemikian rupa mau tak mau harus masuk tong sampah karena beliau sudah membikinkan jadwal untuk kita yang selanjutnya nanti akan kita gunakan untuk konsultasi dan mengajar dengan guru pamong. Ya mau gimana lagi kami harus mematuhi kebijakan beliau dan kami diberikan informasi mengenai agenda kami hari besok... 

Minggu, 02 September 2012

SAJAK RANDOM

TERBAYANG ANGAN BELAKA

Hari terus berlalu
Setiap hari senyummu selalu sejuk ku rasakan
Rona wajahmu menyilaukan jiwa yang tenang
Rasa ini yang selama ini terpendam
Hanya membuat resah dan gelisah
Ingin ku ungkap tapi apa daya
Mulut ini tak mampu berucap
Diam dan hanya diam
Semakin mengagumi dan semakin sayang

Biarkan ku simpan semua rasa
Walau kau pun tak kan pernah tahu
Bahwa sesungguhnya ingin ku memilikimu
Namun semua hanya angan belaka
Terlalu dalam untuk selami hatimu

Tak terasa kita beranjak dewasa
Mungkin sekarang kau lupa diriku
Ingin rasanya berjumpa kembali
Walau hanya lewat mimpi